test

News

Jumat, 10 Desember 2021 15:05 WIB

2.041 Tim Ikut Lomba Orasi Unjuk Rasa, Kapolri: Peserta Boleh Kritik Polisi

Editor: Hadi Ismanto

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membuka Grand Final Lomba Orasi Unjuk Rasa Piala Kapolri. (Foto: PMJ News/Divhumas Polri).

PMJ NEWS - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengaku sangat berterima kasih gelaran 'Lomba Orasi Unjuk Raya Piala Kapolri' disambut baik oleh masyarakat. Hal itu terbukti dari antusias peserta mencapai 2.041 kelompok.

Dari jumlah peserta yang mengikuti lomba ini, Polri kemudian melakukan seleksi di sejumlah daerah. Dari seleksi tersebut disaring 243 tim, dan dipilih kembali menjadi enam tim terbaik.

"Kita memberikan sub tema bebas, jadi seluruh rekan-rekan boleh memberikan kritikan saran masukan baik kepada Pemerintah, Kementerian, yang mungkin rekan-rekan rasa perlu dikritik, khususnya polisi," jelas Kapolri Sigit di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Jumat (10/12/2021).

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membuka acara Grand Final Lomba Orasi Unjuk Rasa 2021 Piala Kapolri. (Foto: PMJ News/YouTube Divhumas Polri).
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membuka acara Grand Final Lomba Orasi Unjuk Rasa 2021 Piala Kapolri. (Foto: PMJ News/YouTube Divhumas Polri).

"Jadi kami memang ingin kegiatan ini tentunya akan menjadi evaluasi bagi kita semua, evaluasi bagi kami untuk bisa mendengar apa yang dirasakan oleh masyarakat dan tentunya itu menjadi bagian evaluasi yang akan terus kita perbaiki," sambungnya.

Sigit mengungkapkan, lomba ini digelar dalam rangka memperingati Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Sedunia. Ini menjadi wujud komitmen Polri dalam menjunjung tinggi HAM dan nilai-nilai dalam sistem demokrasi di Indonesia dengan memberikan wadah untuk menyampaikan pendapatnya.

"Kegiatan kali ini merupakan komitmen dari Polri dalam menjunjung tinggi hak asasi manusia dan nilai-nilai demokrasi dengan memberikan wadah atau ruang dalam menyampaikan aspirasi," tuturnya.

Di sisi lain, Kapolri mengungkap alasan lomba unjuk rasa ini diselenggarakan di Tugu Proklamasi. Menurut dia, ini merupakan bentuk penghormatan dari Founding Father Indonesia seperti Soekarno dan Mohammad Hatta. Mereka dikenal sebagai orator yang mengobarkan semangat perjuangan.

"Dan tentunya hal ini juga yang kami harapkan dapat mengilhami rekan-rekan semua untuk bisa mengobarkan dan membangkitkan Semangat perjuangan HAM di Indonesia di kegiatan peringatan Hari HAM sedunia ini," terang Sigit.

BERITA TERKAIT