test

Politik

Senin, 26 Agustus 2019 14:28 WIB

Ini Alasan Kaltim Dipilih Sebagai Ibu Kota

Editor: Redaksi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara. (foto: PMJ)
PMJ – Dalam konferensi pers di Istana Negara, Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Wapres Jusuf Kalla (JK) dan para menteri terkait mengatakan bahwa ibu kota baru Indonesia akan berada di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Jokowi menuturkan bahwa ada lima alasan pemerintah memindahkan ibu kota ke Kaltim dengan rincian:
  1. Risiko bencana alam yang minimal, baik banjir, tsunami, kebakaran hutan, gunung merapi maupun tanah longsor.
  2. Lokasi yang strategis dan ada di tengah-tengah Indonesia.
  3. Lokasi yang berdekatan dengan wilayah perkotaan yang sudah berkembang seperti Balikpapan dan Samarinda.
  4. Infrastruktur relatif lengkap.
  5. Tersedia lahan yang dikuasai pemerintah seluas 180 ribu hektar.
Jokowi menuturkan bahwa saat ini beban Jawa dan Jakarta sudah terlalu berat sebagai pusat ekonomi. "Banyak pertanyaan kenapa harus pindah? Pertama, beban Jakarta saat ini sudah telalu berat sebagai pusat pemerintahan, pusat bisnis, pusat keuangan pusat, perdagangan, pusat jasa, dan juga airport bandar udara dan pelabuhan laut yang terbesar di Indonesia," kata Jokowi di Istana Negara, Senin (26/08/2019). Saat ini di Pulau Jawa terdapat 150 juta orang atau 54% dari total penduduk Indonesia dan 58% PDB ekonomi Indonesia ada di Pulau Jawa. "Dan Pulau Jawa sebagai sumber ketahanan pangan Beban ini akan makin berat bila ibu kota pindah (ke daerah atau kota) di Pulau Jawa," jelasnya. Jokowi menegaskan pembangunan ibu kota baru bukan satu-satunya upaya pemerintah untuk kurangi kesenjangan di Pulau Jawa dan luar Jawa. "Karena selain itu, pemerintah akan bangun industrialisasi berbasis hilirisasi SDA," pungkasnya. (BHR)

BERITA TERKAIT