logo-pmjnews.com

News

Rabu, 3 November 2021 12:05 WIB

Diperkuat 1.376 Personel, Satgas Madago Raya Fokus Buru Sisa Anggota MIT

Editor: Hadi Ismanto

Kasatgas Humas Operasi Madago Raya, Kombes Pol Didik Supranoto saat memberkan keterangan. (Foto: PMJ News/Divisi Humas Polri).
Kasatgas Humas Operasi Madago Raya, Kombes Pol Didik Supranoto saat memberkan keterangan. (Foto: PMJ News/Divisi Humas Polri).

PMJ NEWS - Sebanyak 1.376 personel TNI-Polri dilibatkan dalam Operasi Madago Raya tahap IV. Satgas tersebut ditugaskan mengejar sisa kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

Kasatgas Humas Operasi Madago Raya, Kombes Pol Didik Supranoto mengatakan pelaksanaan Operasi Madago Raya dilaksanakan selama tiga bulan. Tahap I dilaksanakan bulan Januari-Maret, tahap II bulan April-Juni, tahap III bulan Juli-September dan tahap ke-IV bulan Oktober-Desember.

Pada tahap ke IV, Satgas Madago Raya terbagi atas enam tim. Di antaranya Satgas Intelijen, Satgas Preemtif, Satgas Tindak, Satgas Gakkum, Satgas Humas dan Satgas Bantuan.

"Kita terbagi ada yang preemptif ada yang tindak, ada tim kejar dan tim sekat," ujar Didik, Rabu (3/11/2021).

Data Satgas Madago Raya, selama pelaksanaan operasi ada beberapa orang dari kelompok Mujahidin Indonesia Timur yang berhasil dilumpuhkan. Salah satunya pimpinan MIT Poso Ali Kalora.

Saat ini kelompok tersebut tersisa empat orang. Mereka adalah Askar alias Jaid alias Pak Guru, Muhklas alias Galuh alias Nae, Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang dan Suhardin alias Hasan Pranata.

Meskipun demikian, fokus kerja Satgas dalam operasi Madago Raya tidak hanya mengejar sisa kelompok tersebut. Satgas akan melakukan pendekatan dengan seluruh warga yang ada di wilayah operasi agar tidak termakan paham radikalisme dan terorisme.

"Iya benar ada Satgas preemptif dengan melakukan pendekatan dengan warga," ucapnya.

Menurut Didik, satgas Madago Raya gabungan TNI/Polri masih terus mengejar sisa kelompok tersebut. Mereka diduga masih berada di area pegunungan di wilayah Kabupaten Poso, Kabupaten Parigi Moutong, hingga Kabupaten Sigi.

Selain kondisi medan, masih adanya simpatisan yang membantu kelompok ini menjadi kendala pihak TNI/Polri. Oleh karena itu, Didik juga mengimbau kepada empat orang sisa DPO MIT Poso ini untuk segera menyerahkan diri kepada aparat.

"Kita juga mengimbau warga, kalau melihat ciri-ciri orang yang berada di baliho dan sebaran pamflet yang kita bagikan bisa melaporkan kepada pihak kepolisian," terangnya.

BERITA TERKAIT