test

News

Jumat, 22 Oktober 2021 12:50 WIB

HSN 2021, Menag Minta Santri Cegah Ideologi yang Merusak Persatuan Bangsa

Editor: Hadi Ismanto

Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas saat memberikan keterangan pers. (Foto: PMJ News.YouTube Kemenag).

PMJ NEWS - Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas meminta kepada para santri di seluruh Indonesia untuk mencegah masuknya ideologi yang berpotensi merusak persatuan dan kesatuan bangsa.

Pernyataan tersebut disampaikan Menag Yaqut pada upacara peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2021 di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Jumat (22/10/2021). Tahun ini peringatan HSN mengusung tema 'Santri Siaga Jiwa dan Raga (Siaga Raga)'.

"Bila di masa lalu jiwa santri berani maju mempertahankan kemerdekaan Indonesia, maka santri hari ini tidak akan pernah berikan celah masuknya ancaman ideologi yang dapat merusak persatuan dan kesatuan Indonesia," jelas Yaqut.

Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas memimpin upacara Hari Santri Nasional 2021. (Foto: PMJ News/Dok Kemenag).
Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas memimpin upacara Hari Santri Nasional 2021. (Foto: PMJ News/Dok Kemenag).

Yaqut juga menjelaskan terkait tema yang diusung dalam peringatan hari santri tahun ini. Menurutnya dia, 'Siaga Raga' bermakna bahwa badan, tubuh dan tenaga para santri didedikasikan semata-mata hanya untuk Indonesia.

"Santri tak pernah lelah dalam berusaha dan terus berkarya untuk Indonesia," tegasnya.

Selain itu, Yaqut juga menilai slogan 'Siaga Raga' menjadi komitmen santri yang sudah terbentuk dari tradisi pesantren. Pesantren, selama ini tak hanya mengajarkan pada para santri ilmu akhlak semata, namun turut menyucikan jiwa.

"Santri digembleng dengan berbagai tirakat lahir batin yang diamalkan dalam kemudian sehari-hari," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Yaqut juga mengingatkan kepada para santri dan pondok pesantren tak lengah untuk jaga protokol kesehatan di tengah pandemi. Dia pun mengapresiasi pesantren yang berhasil mencegah penularan virus corona.

"Ini bukti pesantren punya kemampuan dalam menangani pandemi di tengah keterbatasan fasilitas," tukasnya.

BERITA TERKAIT