test

Politik

Sabtu, 28 September 2019 10:03 WIB

Airlangga Akui Adanya Tekanan Industri Tekstil Dalam Negeri

Editor: Redaksi

Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto. (foto: IG @airlanggahartarto4.0)
PMJ – Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto mengakui adanya tekanan yang dialami industri tekstil (TPT) dalam negeri. Hal tersebut dikarenakan serbuan kain impor murah yang menyebabkan permintaan domestik dari sektor ini mengalami penurunan tajam. Airlangga mengatakan, pemerintah akan memberikan beberapa kompensasi untuk mendorong gairah industri TPT dalam negeri salah satunya harmonisasi di sektor hulu dan hilir. "Tarif fiskal di hulu lebih rendah daripada di (sektor) tengah atau di akhir (hilir). Di sektor tengah kita mengalami kendala kebanjiran impor, inilah yang perlu kita harmonisasikan," ucap Airlangga di Hilir Migas Expo, JCC Senayan, Jakarta, Jumat (27/9/2019) kemarin. Airlangga mengakui bahwa pelaku usaha juga menginginkan harga gas yang kompetitif dan BPH Migas mempunyai andil untuk meningkatkan pertumbuhan industri nasional. "Kita berharap hilir migas juga mendorong berkembangnya industri," ujarnya. Terkait harmonisasi, Airlangga beberapa waktu lalu pernah mengatakan akan mendorong tindakan pengaman (safeguard). Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) juga telah mengajukan safeguard dari produk-produk impor kepada Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia (KPPI) Kementerian Perdagangan dan pekan lalu KPPI sudah memulai penyelidikannya. (BHR)

BERITA TERKAIT