test

Politik

Minggu, 29 September 2019 20:35 WIB

Istana Sayangkan Aksi Mujahid 212 yang Belum Move On dari Pemilu

Editor: Redaksi

Presiden Jokowi gelar open house di Istana Kepresidenan. (Foto: IG Jokowi)

PMJ - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin menanggapi aksi Mujahid 212 yang diwarnai dengan orasi turunkan Presiden Joko Widodo. Ngabalin menjelaskan, para pendemo itu masih terbawa suasana pemilu dan belum move on.

"Nah ini yang disesalkan oleh banyak orang, pertama pemilu ini kan sudah selesai, kampanye sudah selesai, keputusan MK sudah selesai, jadi sebagai sebuah bangsa yang besar, apalagi merepresentasikan diri sebagai umat islam, kita perlu move on, kita perlu duduk kembali membicarakan masa depan Indonesia, masa depan umat islam, dan masa depan umat," ujar Ngabalin kepada wartawan, Minggu (29/9/2019).

Ngabalin menyayangkan tindakan para peserta aksi Mujahid 212 yang masih menyebarkan sikap kebencian. Ngabalin menganggap hal tersebut justru hanya mempermalukan umat Islam di mata umat-umat lainnya di Indonesia.

"Kalau sorak-soraknya adalah parade tauhid, tapi ujung ujungnya berteriak menurunkan Jokowi, kasihan nanti bangsa dan rakyat, umat lain geli melihat tingkah laku kita nanti, disamping kita ini kan ada saudara kita Khatolik, Protestan, Hindu, Budha, Konghucu, kita teriak dengan keras takbir, tapi ujung-ujungnya belum move on, ujung-ujungnya masih berteriak tentang narasi dan konten yang penuh dengan kebencian," ujarnya. (BHR)

BERITA TERKAIT