test

News

Kamis, 7 Oktober 2021 11:20 WIB

Jokowi Yakin Komponen Cadangan Bisa Perkuat Sistem Pertahanan dan Keamanan

Editor: Hadi Ismanto

Presiden Jokowi menetapkan 3.103 personel Komponen Cadangan Kemenhan. (Foto: PMJ News/YouTube Setpres).

PMJ NEWS - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meyakini kehadiran Komponen Cadangan akan menjadikan sistem pertahanan dan keamanan masyarakat Indonesia semakin kuat.

Pernyataan tersebut disampaikan Jokowi saat upacara penetapan 3.103 anggota Komponen Cadangan TNI 2021, di Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus (Pusdiklatpassus), Batujajar, Bandung Barat, Jawa Barat.

"Penetapan Komponen Cadangan ini akan semakin memperkokoh sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta kita," ujar Jokowi seperti dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (7/10/2021).

Menurut Jokowi, Komponen Cadangan merupakan program sukarela atau tidak wajib. Setelah penetapan, mereka akan kembali ke profesi masing-masing sebab masa aktif komponen cadangan tidak setiap hari.

Masa aktif komponen cadangan, lanjut Jokowi, hanya pada saat mengikuti pelatihan dan pada saat mobilisasi. Kendati begitu, para anggota komponen cadangan harus selalu siaga jika dipanggil negara.

"Komponen Cadangan dikerahkan bila negara dalam keadaan darurat militer atau keadaan perang, dimobilisasi oleh presiden dengan persetujuan DPR yang komando dan kendalinya berada di Panglima TNI," ungkapnya.

Presiden menegaskan, Komponen Cadangan hanya dapat digunakan untuk kepentingan pertahanan dan negara. Artinya, tidak ada anggota komponen cadangan yang melakukan kegiatan mandiri.

"Saya menyampaikan terima kasih kepada saudara-saudara yang telah mendaftar secara sukarela, telah mengikuti proses seleksi dan pelatihan dasar kemiliteran secara sukarela," terangnya.

Jokowi mengatakan, saat ini pemerintah juga tengah melakukan modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) secara menyeluruh di TNI AD, AU, dan AL. Bahkan para ilmuwan dan insinyur Indonesia kini sedang melakukan penelitian dan pengembangan di berbagai bidang strategis.

"(Termasuk) pembangunan Fregat buatan Indonesia, termasuk peluru kendali untuk pertahanan udara dan pertahanan laut, serta dalam pembangunan kapal selam Indonesia," tuturnya.

BERITA TERKAIT