logo-pmjnews.com

Kesehatan

Senin, 4 Oktober 2021 10:05 WIB

Studi: Konsumsi Minuman Manis Berlebihan Bisa Picu Resiko Demensia

Editor: Hadi Ismanto

Minuman diet mengandung pemanis buatan bisa mempengaruhi nafsu makan. (Foto: PMJ News).
Minuman diet mengandung pemanis buatan bisa mempengaruhi nafsu makan. (Foto: PMJ News).

PMJ NEWS - Mengonsumsi minuman manis setidaknya dua kali sehari dapat meningkatkan risiko terkena demensia atau biasa disebut pikun. Hal itu berdasarkan hasil penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Alzheimer's & Dementia pada Maret 2017.

Tim peneliti menganalisis data dari 4.000 orang dalam kelompok Keturunan dan Generasi Ketiga Framingham Heart Study. Kelompok-kelompok ini terdiri dari anak-anak dan cucu-cucu dari peserta asli yang terdaftar dalam studi penting pada tahun 1948.

"Tim peneliti menilai kebiasaan konsumsi minuman masing-masing peserta, dengan mempertimbangkan mereka yang minum dua minuman manis sehari seperti jus buah, soda, atau minuman ringan," demikian seperti dikutip dari laporan Best Life, Senin (4/10/2021).

Kemudian peneliti memeriksa mereka yang mengonsumsi lebih dari tiga minuman soda per pekan. Melalui penggunaan pemindaian MRI dan tes kognitif, para peneliti menemukan peserta yang minum dua minuman manis sehari menunjukkan beberapa tanda penuaan otak yang dipercepat, termasuk volume otak keseluruhan lebih kecil, memori episodik lebih buruk, dan hippocampus yang menyusut. Kesemuanya itu dianggap sebagai faktor risiko untuk tahap awal penyakit Alzheimer.

Studi lain menemukan minum hanya satu soda sehari dapat meningkatkan risiko demensia atau stroke. Studi yang diterbitkan dalam jurnal Stroke pada bulan April 2017, juga mempelajari efek konsumsi minuman terhadap kesehatan otak, tetapi hanya berfokus pada kelompok keturunan yang lebih tua dari Framingham Heart Study.

Tim memeriksa 2.888 orang berusia minimal 45 tahun dengan mencatat konsumsi minuman mereka di tiga titik berbeda selama tujuh tahun sebelum memantau mereka selama 10 tahun untuk tanda-tanda stroke. Analisis yang sama juga dilakukan pada 1.484 peserta di atas usia 60 tahun, tetapi yang diperiksa untuk tanda-tanda demensia selama 10 tahun sebagai gantinya.

Berbeda dengan studi pertama, hasilnya tidak menemukan hubungan konklusif antara konsumsi tinggi minuman manis dan risiko stroke atau demensia. Namun, data menunjukkan bahwa peserta yang minum satu soda sehari tiga kali lebih mungkin mengalami stroke atau demensia.

Para peneliti menyimpulkan air putih adalah alternatif yang lebih sehat. Hasil kedua penelitian lebih mengarah pada korelasi antara minuman manis dan demensia daripada hubungan sebab akibat.

Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk melihat dengan tepat bagaimana minuman manis mempengaruhi atau berpotensi merusak otak, di mana masih ada data yang cukup untuk berhati-hati agar tidak mengonsumsi terlalu banyak minuman manis.

“Studi-studi ini bukan akhir dari segalanya, tetapi adalah data yang kuat dan saran yang sangat kuat,” kata Sudha Seshadri, PhD, penulis senior pada kedua studi tersebut.

BERITA TERKAIT