test

Kesehatan

Senin, 3 Januari 2022 10:05 WIB

Studi: Minuman Manis Instan Bisa Tingkatkan Resiko Kanker Usus

Editor: Hadi Ismanto

Minuman manis meningkatlam resiko dapat meningkatkan risiko fibrilasi atrium, yakni kondisi jantung detak jantung tidak teratur. (Foto: PMJ News/Outlook India)

PMJ NEWS - Kanker usus dianggap sebagai kanker pembunuh terbesar kedua. Kanker ini disebabkan oleh sel-sel yang berubah dan tumbuh di usus besar, yang terdiri dari usus besar dan rektum.

Penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Gut mengungkapkan hubungan antara minuman manis instan dan resiko kanker usus. Mengonsumsi minuman manis instan setiap hari dapat menggandakan resiko terkena kanker usus.

Bahkan risiko ini bisa terkena sebelum Anda menginjak usia 50 tahun, khususnya bagi perempuan. Ditemukan juga 12 persen penduduk Amerika Serikat (AS) yang minum lebih dari tiga porsi minuman jenis itu setiap hari.

Studi dari Gut memantau 95.464 peserta selama 24 tahun dengan mempertimbangkan apa yang mereka makan dan minum, serta riwayat keluarga dengan kanker usus dan gaya hidup mereka.

Selama bertahun-tahun ditemukan bahwa 109 perempuan menderita kanker usus sebelum usia 50 tahun. Asupan minuman manis yang lebih tinggi pada masa dewasa, ternyata berkaitan dengan risiko yang lebih tinggi.

Mereka yang minum dua atau lebih porsi minuman jenis itu setiap hari dianggap dua kali lebih mungkin terkena kanker usus, dibandingkan dengan perempuan yang minum kurang dari satu porsi dalam sepekan.

Setiap porsi minuman setiap hari dikaitkan dengan risiko 16 persen lebih tinggi, yang naik menjadi 32 persen per porsi harian selama masa remaja.

Jika minuman ini diganti dengan minuman dengan pemanis buatan, kopi, susu semi skim, atau susu murni, risiko kanker usus lebih rendah 36 persen.

Meskipun ini adalah studi observasional yang tidak dapat menentukan penyebabnya, disimpulkan bahwa konsumsi minuman manis dapat berkontribusi pada timbulnya kanker usus dini.

"Mengurangi asupan dan/atau (mengganti) dengan minuman sehat saat remaja dan dewasa muda, dapat berfungsi sebagai strategi untuk mengurangi beban kanker usus yang berkembang sebelum 50 tahun," tulis penelitian itu seperti dikutip dari laman NHS.

BERITA TERKAIT