test

Hukrim

Jumat, 13 Agustus 2021 17:20 WIB

Lengkap, Pra-rekonstruksi Pembunuhan Terapis di Bekasi Peragakan 20 Adegan

Editor: Hadi Ismanto

Penulis: Yeni Lestari

Tersangka pembunuh wanita terapis tengah memperagakan reka adegan pembunuhan. (Foto: PMJ News/Yeni).

PMJ NEWS - Tim Resmob Polda Metro Jaya telah selesai melakukan pra-rekonstruksi terkait dengan pembunuhan terapis bernama Rizky Sukma Jayanti yang dikubur di kolong tol Jatikarya, Jatisampurna, Bekasi.

Dalam kegiatan ini, setidaknya terdapat 20 adegan yang diperagakan langsung oleh tersangka di dua lokasi yang berbeda.

"Di Resmob Polda Metro Jaya (sebagai pengganti lokasi di Bogor) ada 10 adegan dan disini sendiri ada 10 adegan," ungkap Panit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKP Reza Fahlevi di Kolong Tol Jatikarya, Jumat (13/8/2021).

Tersangka pembunuh wanita terapis tengah memperagakan reka adegan pembunuhan. (Foto: PMJ News/Yeni).
Tersangka pembunuh wanita terapis tengah memperagakan reka adegan pembunuhan. (Foto: PMJ News/Yeni).

"(Untuk pembunuhan) di adegan ke 16 dan 17 yang mana tersangka menghabisi korban dengan cara memukul, setelahnya korban dicekik dan dibekap sampai lemas," lanjutnya.

Reza lantas membeberkan, usai dilakukan pemukulan hingga lemas, tersangka kemudian menarik korban dan menguburnya di sebuah gundukan tanah.

"Dikubur, tapi disini kondisinya gelap dan kurang penerangan. Pas adegan terakhir yang dirasa cukup, tapi ternyata masih kelihatan, korban tidak tertutup tanah," jelas Reza.

Panit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKP Reza Fahlevi saat memberikan keterangan. (Foto: PMJ News/Yeni).
Panit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKP Reza Fahlevi saat memberikan keterangan. (Foto: PMJ News/Yeni).

Diberitakan sebelumnya, kasus pembunuhan ini bermula ketika teman korban sempat mendapatkan kiriman share location.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus menjelaskan, bermula dari share location tersebut penyidik bergerak hingga menemukan fakta bahwa korban sempat mendatangi sebuah villa dan bertemu penjaganya yang berinisial D.

"Dan ditelurusi ternyata temannya itu penjaga vila berinisial D yang mengetahui kalau korban memang terakhir ketemu dia bersama dengan tersangka yang berinisial MA alias R," jelas Yusri.

Yusri kembali menjelaskan, dari pertemuan tersebut tersangka R dan korban pulang dari daerah Bogor menuju Cakung tempat tinggal korban, namun sempat berhenti di rumah kerabat tersangka untuk melakukan bekam.

"Sempat cekcok karena tersangka ini sebenarnya suka dengan korban bahkan ingin menikahinya. Tapi tersangka memiliki istri sehingga korban menolak dan berencana untuk menikah juga," tutur Yusri.

"Itu yang tidak diterima tersangka dan akhirnya dia melakukan penganiayaan dengan menggunakan tangan, kemudian dibekap hingga lemas dan diseret serta dibawa ke kolong jembatan untuk dikubur. Tapi hasil visum kita memang meninggal karena mati lemas," tukas Yusri.

BERITA TERKAIT