Jumat, 23 Juli 2021 13:35 WIB
Polres Jakbar Pastikan Penyelidikan Kartel Kremasi Puluhan Juta Terus Jalan
Editor: Fitriawan Ginting
Penulis: Yeni Lestari
PMJ NEWS - Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Ady Wibowo menerangkan pihaknya sampai dengan saat ini belum membentuk satuan tugas (satgas) khusus dalam menyelidiki dugaan kartel kremasi jenazah Covid-19 yang memasang tarif puluhan juta rupiah.
"Tidak dibentuk satgas khususnya, karena memang ini sudah menjadi bagian dari unit Reskrim kami," ujar Ady dalam keterangannya, Jumat (23/7/2021).
Ady memastikan kasus kartel kremasi jenazah Covid-19 dengan tarif tinggi terus mendapat perhatian dari kepolisian. Ia juga menyebut, sudah memeriksa satu orang saksi yang pertama kali menyebarkan informasi tersebut.
"Kami telah meminta keterangan dari bapak Martin yang memviralkan informasi tersebut di media sosial, kedepan akan kami periksa lagi beberapa saksi. Ini artinya semua masih berjalan dan sekarang dalam tahap pendalaman," jelasnya.
Diketahui sebelumnya, dugaan kartel kremasi dengan tarif tinggi ini pertama kali beredar melalui pesan WhatsApp dengan judul "Diperas Kartel Kremasi". Korban yang diketahui bernama Martin menjelaskan dirinya diminta membayar Rp48,8 juta untuk biaya kremasi mendiang ibunya yang terpapar Covid-19 dengan lokasi kremasi di Karawang, Jawa Barat.
Namun, ternyata tempat kremasi di Karawang penuh, dan ia ditawarkan di Cirebon dengan biaya yang kembali melonjak menjadi Rp65 juta. Martin pun membeberkan bukti nota atas nama Yayasan Rumah Duka Abadi, yang didalamnya tercatat biaya tambahan seperti peti jenazah Rp25 juta, transportasi Rp7,5 juta, biaya kremasi Rp45 juta dan pemulasaran Rp2,5 juta.
Jika ditotal, maka untuk kremasi jenazah pasien Covid-19 yang harus dibayarkan Martin mencapai Rp80 juta.