test

News

Kamis, 1 Juli 2021 14:05 WIB

Pemprov DKI Jakarta Mulai Vaksinasi Covid-19 untuk Anak-anak

Editor: Hadi Ismanto

Gubernur DKI Jakarta bersama Pangdam Jaya, Pangkoops AU 1, dan Kapolda Metro Jaya meninjau vaksinasi untuk anak. (Foto: PMJ News/Instagram @aniesbaswedan).

PMJ NEWS - Pemprov DKI Jakarta memulai pemberian vaksin Covid-19 untuk kelompok anak. SMA Negeri 20 yang berada di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat, menjadi yang pertama melakukan vaksinasi untuk anak pada Kamis (1/7/2021).

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan turut memantau pemberian vaksin bagi anak di sekolah tersebut. Anies meninjau proses vaksinasi bersama Pangdam Jaya, Pangkoops AU 1, dan Kapolda Metro Jaya.

Anies mengatakan, pemberian vaksin itu dimulai dari kelompok anak usia 12-17 tahun. "Hari ini adalah hari bersejarah untuk anak-anak Indonesia, khususnya anak-anak di Jakarta," ujar Anies.

Gubernur DKI Jakarta bersama Pangdam Jaya, Pangkoops AU 1, dan Kapolda Metro Jaya meninjau vaksinasi untuk anak. (Foto: PMJ News/Instagram @aniesbaswedan).
Gubernur DKI Jakarta bersama Pangdam Jaya, Pangkoops AU 1, dan Kapolda Metro Jaya meninjau vaksinasi untuk anak. (Foto: PMJ News/Instagram @aniesbaswedan).

Terdapat sekitar 100 orang murid SMAN 20 yang mengikuti kegiatan itu. Siswa diharuskan membawa kartu keluarga dan izin dari orangtuanya untuk dapat menerima vaksin Covid-19.

Pada kesempatan tersebut, Anies meminta agar orang tua mengarahkan anak-anaknya untuk mengikuti vaksinasi Covid-19. Sebab, vaksinasi dapat memberikan perlindungan dari penularan Covid-19.

"Ini adalah untuk kita semua bisa melindungi anak-anak kita dari potensi terjangkit Covid-19," ucap Anies.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti menyebut vaksin yang digunakan dalam kegiatan hari ini adalah Sinovac. Menurut dia, jenis vaksin tersebut memang dapat digunakan untuk kelompok anak usia 12-17 tahun.

Widyastuti menjelaskan, pihaknya menggunakan strategi vaksinasi berbasis sekolah dalam memberikan penyuntikan vaksin Covid-19 kepada anak dan remaja.

"Karena mobilisasi dan integrasi data lebih mudah," ucap Widyastuti.

BERITA TERKAIT