Jumat, 25 Juni 2021 10:35 WIB
Pemprov DKI Siap Maksimalkan Peran Posko PPKM Mikro di 267 Kelurahan
Editor: Ferro Maulana
PMJ NEWS - Kasus aktif Covid-19 yang terus melonjak beberapa hari terakhir, Pemprov DKI Jakarta siap memaksimalkan peran posko Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro yang tersebar di 267 Kelurahan.
Adapun posko-posko itu bakal digunakan sebagai tempat monitoring agar pendeteksian keterpaparan warga di tiap RT/RW lebih mudah ditangani.
Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan bersama jajarannya melakukan inspeksi terhadap beberapa titik posko tersebut.
Tujuannya, untuk memastikan pantauan kondisi warga setempat berjalan dengan maksimal. Antara lain, posko PPKM di Kelurahan Jati Pulo, dan Kota Bambu Selatan, di Jakarta Barat; dan di Kelurahan Batu Ampar, dan Balekambang, di Jakarta Timur.
"Tadi pertama kita melakukan inspeksi atas posko-posko PPKM. Jadi di setiap Kelurahan ada posko yang terjaga selama 24 jam, terdiri dari empat, unsur kesehatan, unsur wilayah yaitu Lurah lalu unsur Babinsa dari TNI dan unsur Bhabinkamtibmas,” ujar Anies kepada wartawan.
“Di posko itu ada data terkait dengan kondisi wabah di wilayahnya. Siapa, rumah mana yang terpapar, keluarga terpapar kondisinya seperti apa, siapa yang dirawat, bahkan, ada juga data perkembangan vaksinasi di posko ini,” sambungnya.
“Kita melakukan pengendalian PPKM mikro kemudian ada kontrol untuk tiap RW/RT, yang di sana juga ada di balai-balai RW, itu poskonya," lanjut Gubernur Anies.
Anies kembali menuturkan, warga bisa memanfaatkan posko PPKM Mikro di setiap kelurahan, sebagai wadah penyambung segala informasi terkait pandemi Covid-19.
Seperti bantuan obat-obatan dan vaksinasi. Selain itu, peran posko tersebut juga sebagai pengolah data bagi warga terpapar termasuk yang mempunyai gejala, maupun tanpa gejala.
"Kemudian, bila ada yang isolasi mandiri, maka posko akan membantu kebutuhan dari mulai obat sampai pangan, di posko juga ada daftarnya, status obatnya,” katanya.
“Jadi harapannya di tingkat mikro ada lingkungan yang cukup untuk mereka yang terpapar ada respon yang cepat,” tambahnya.
“Ada dukungan dari masyarakat dan pemerintah untuk warga yang keluarganya isolasi, serta ada ukuran pencapaian vaksinasi sekaligus mobilisasi warga untuk pasien vaksinasi," pungkasnya.