logo-pmjnews.com

Kesehatan

Rabu, 16 Juni 2021 10:05 WIB

Waspada, Lima Penyakit Ini Dijuluki Silent Killer

Editor: Hadi Ismanto

Serangan jantung harus diwaspadai. (Foto: PMJ News/Ilustrasi/Hadi).
Serangan jantung harus diwaspadai. (Foto: PMJ News/Ilustrasi/Hadi).

PMJ NEWS - Tanpa Anda sadari ada penyakit-penyakit yang diam-diam menggerogoti tubuh tanpa menimbulkan gejala berarti. Jika tidak diwaspadai, ini bisa menimbulkan situasi serius bahkan menyebabkan kematian.

Kematian mendadak seseorang kerap dikaitkan dengan silent killer disease. Disebut Silent Killer karena penyakit ini bisa datang tiba-tiba tanpa gejala dan menyebabkan kematian.

Seperti dilansir dari berbagai sumber, Rabu (17/6/2021), berikut beberapa penyakit yang termasuk ke dalam 'silent killer'
.
1. Hipertensi
Penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi jadi faktor risiko penyakit jantung koroner dan serangan jantung. Hipertensi berisiko mengakibatkan serangan jantung, aorta diseksi, dan stroke pendarahan. Semuanya menyebabkan kematian mendadak.

Berdasar data Riskesdas 2018, sekitar 34 persen orang Indonesia memiliki hipertensi. Dari sekian banyak penderita hipertensi, 32 persen tidak rutin minum obat. Padahal, obat berfungsi mengontrol tekanan darah.

2. Jantung Koroner
Penyakit arteri koroner (coronary artery disease) kerap disebut penyakit jantung koroner. Mengutip dari laman CDC, penyakit jantung koroner disebabkan penumpukan plak pada dinding arteri yang menyuplai darah ke jantung dan organ tubuh lain.

Plak ini berasal dari kolesterol dan substansi lain pada arteri. Penumpukan ini akan mempersempit aliran darah lalu lama-kelamaan akan terjadi penyumbatan atau aterosklerosis.

3. Diabetes
Setahun terakhir, diabetes mendapat sorotan berkaitan dengan Covid-19. Penyakit ini jadi salah satu penyakit komorbid yang bisa memperparah kondisi orang yang terinfeksi virus corona.

Akan tetapi, yang perlu diperhatikan, diabetes juga jadi pintu masuk untuk penyakit-penyakit lain seperti penyakit jantung, penyakit ginjal, stroke, neuropati, juga ketoasidosis diabetik yang bisa mengancam nyawa.

4. Osteoporosis
Tubuh ditopang oleh susunan tulang. Jika seseorang mengalami osteoporosis, tulang rusak lebih cepat daripada proses perbaikannya. Tulang jadi kurang padat dan mudah keropos.

Mengutip dari Healthline, osteoporosis membuat tulang rentan retak dan patah. Tanpa penanganan serius, mobilitas pasien bisa sangat terbatas, rasa sakit, depresi yang kemudian menurunkan kualitas hidup.

5. Kanker Payudara
Kanker payudara memiliki reputasi sebagai salah satu kanker paling mematikan. Namun, deteksi dini akan membantu proses penyembuhan dan mencegah kematian. Deteksi dini bisa dilakukan dengan metode Sadari (pemeriksaan payudara sendiri).

Sadari dilakukan dengan mencermati perubahan bentuk dan permukaan kulit payudara, kemudian pada area puting pada 7-10 hari setelah menstruasi. Jika Anda menemukan perubahan sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.

BERITA TERKAIT