test

News

Jumat, 11 Juni 2021 09:07 WIB

Indonesia Kembali Terima Pasokan 1,5 Juta Vaksin AstraZeneca

Editor: Hadi Ismanto

Indonesia kembali menerima vaksin AstraZeneca melalui jalur multilateral COVAX Facility. (Foto: PMJ News/YouTube Setpres).

PMJ NEWS - Indonesia kembali menerima vaksin AstraZeneca melalui jalur multilateral COVAX Facility, Kamis (10/6/2021) malam. Dalam tahap ini, diterima sebanyak 1.504.800 dosis.

Dengan dua kedatangan vaksin Astrazeneca pada 5 Juni dan 10 Juni ini, maka jumlah total vaksin Astrazeneca dari Covax Facility yang diperoleh secara gratis mencapai sebanyak 8.228.400 dosis vaksin jadi.

"Alhamdulillah malam hari ini Indonesia kembali menerima vaksin AstraZeneca melalui jalur multilateral COVAX Facility sebanyak 1.504.800 dosis," ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat konferensi pers virtual yang disiarkankanal Youtube Sekretariat Presiden.

Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi saat memberikan keterangan pers. (Foto: PMJ News/YouTube Setpres).
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi saat memberikan keterangan pers. (Foto: PMJ News/YouTube Setpres).

Menlu Retno menyampaikan, secara keseluruhan vaksin yang diterima Indonesia baik itu vaksin Sinovac, AstraZeneca, dan Sinopharm sejauh ini sudah sebanyak 93.728.400 dosis.

"Rinciannya Sinovac 84.500.000 dosis, AstraZeneca 8.228.400 dosis, dan Sinopharm satu juta dosis," terang Menlu.

Retno juga mengungkapkan, pada Jumat (11/6/2021) siang juga akan tiba lagi satu juta dosis vaksin Sinopharm yang akan digunakan untuk program Vaksin Gotong-Royong.

Dia menambahkan, pemerintah akan terus bekerja keras mengamankan pasokan vaksin untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Upaya ini, tak mudah dilakukan di masa pandemi karena pasokan vaksin masih sangat terbatas.

Menurut Retno, vaksinasi ini merupakan salah satu upaya penting untuk menekan laju penyebaran virus covid-19. Sejumlah negara yang telah melakukan vaksinasi secara luas pun telah berhasil menurunkan angka penyebaran virus secara signifikan.

"Artinya, vaksinasi adalah salah satu cara untuk menekan jumlah kasus dan melawan pandemi. Sebelum mencapai angka persentase vaksinasi yang besar, upaya untuk menekan laju penyebaran virus harus dibarengi dengan protokol kesehatan ketat," tukasnya.

BERITA TERKAIT