PMJ NEWS - Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri, Brigjen Pol Rusdi Hartono menyebut terdapat upaya dari pimpinan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT), Ali Kalora untuk menyerahkan diri ke pihak berwajib.

Namun, diduga ada hal dan tekanan lain yang didapat Ali Kalora dari para anggota kelompoknya, terutama mengenai keamanan keluarga.

"Segala kemungkinannya bisa terjadi disana ya. Mungkin ada usaha untuk menyerahkan diri dan lain sebagainya," ungkap Rusdi kepada wartawan di Mabes Polri, Senin (24/5/2021) kemarin.

Rusdi belum merincikan secara jelas bagaimana upaya-upaya yang akan dilakukan dalam memburu kelompok teroris MIT yang berasal dari Poso, Sulawesi Tengah. Lantaran, anggota TNI-Polri yang tergabung dalam operasi Satgas Madago Raya masih terus mendalami kelompok tersebut.

"Yang jelas, melalui operasi tersebut diharapkan dapat menyelesaikan kasus MIT. Kelompok-kelompok Ali Kalora ini harus diselesaikan, baik yang di daerah Poso maupun sekitarnya," sambungnya.

Sebagai informasi, Ali Kalora telah berstatus buron selama lima tahun. Ali memimpin kelompok MIT menggantikan Santoso atau Abu Wardah yang tewas ditembak oleh Satuan Tugas Operasi Tinombala 18 Juli 2016 lalu.

Berdasarkan informasi yang didapatkan dari Satuan Tugas Madago Raya, Mujahidin Indonesia Timur (MIT) ini terbagi dalam dua kelompok utama. Pertama, kelompok Ali Kalora yang berpusat di wilayah Poso Pesisir Utara, kemudian yang kedua kelompok Qatar atau Anas yang beroperasi di sekitar Lembah Napu, Lore Timur.