logo-pmjnews.com

test

News

Senin, 17 Mei 2021 19:25 WIB

Kapolri dan Mentan Bahas Swasembada Beras Hingga Distribusi Pupuk Subsidi

Editor: Ferro Maulana

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menerima audiensi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. (Foto: PMJ News)
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menerima audiensi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. (Foto: PMJ News)

PMJ NEWS -  Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menerima audiensi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bersama jajaran di Ruang Rapat Kapolri, Mabes Polri, Jakarta, Senin (17/5/2025).

Beberapa hal berkenaan penguatan sektor pertanian dibahas, mulai dari swasembada beras hingga pengawalan distribusi pupuk subsidi bagi petani.

Kapolri menegaskan swasembada beras merupakan cita-cita bersama. Dengan swasembada beras, Indonesia tidak hanya bisa mencukupi kebutuhan rakyatnya melainkan juga bisa melakukan ekspor ke negara-negara yang membutuhkan.

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menerima audiensi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bersama jajarannya. (Foto: PMJ News)
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menerima audiensi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bersama jajarannya. (Foto: PMJ News)

“Polri siap me-backup berapa jumlah panen padi dari para petani. Dengan swasembada beras, kita bisa melakukan ekspor,” terang Kapolri dalam siaran pers tertulisnya, Senin (17/5/2021).

Terkait dengan pupuk subsidi, Kapolri meminta support dari Kementrian Pertanian berupa data pendistribusian. Dengan begitu, jajaran Polri dengan sangat mudah untuk melakukan monitoring atau pengawasan dalam pendistribusian pupuk subsidi tersebut.

“Agar diberikan petanya sehingga kita tahu pensistribusian pupuk dimana saja. Sehingga anggota saya bisa memonitor, kalau ada yang sesuai bisa ditelusuri dimana akar permasalahannya. Yang terpenting petani tidak dirugikan,” tutur Kapolri menegaskan.

Selain itu, Polri mendukung produksi kedelai dalam negeri dengan melakukan pemetaan terhadap lahan tanam kedelai yang ada sehingga bisa mendorong produksi kedelai dalam negeri.

“Kedelai dalam negeri harus habis dulu baru ekspor, perlu dihitung (stok kedelai dalam negeri) agar tidak terjadi kelangkaan. Kami sangat mendukung,” tambah Kapolri.

Sementara itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyampaikan terima kasih kepada jajaran Korps Bhayangkara yang selama ini telah banyak berkonstrubusi dalam menjaga kestabilah harga dan ketersediaan pangan.

“Semua sembako dapat terjaga karena Satgas Pangan Polri membantu dengan baik,” tandas Yasin Limpo.

Pria yang akrab disapa SYL ini juga mengharapkan dukungan penuh Kepolisian untuk menjaga sektor pertanian terutama 11 komoditi pertanian prioritas.

Misalnya, dalam pertemuan tersebut turut dilakukan nota kesepahaman atau MoU komoditi prioritas pembudidayaan sarang burung walet.

BERITA TERKAIT