test

News

Minggu, 18 April 2021 15:03 WIB

Pasca Terciduk di Perairan Maluku, Bakamla Usir Kapal Berbendera Yunani

Editor: Ferro Maulana

Penulis: Yeni Lestari

KN Singa Laut 402. (Sumber: Bakamla RI).

PMJ NEWS -  Badan Kemananan Laut (Bakamla) RI telah mengusir satu buah kapal tanker yang diketahui berasal dari Yunani, usai terlihat mondar-mandir tak tentu arah dalam perairan Maluku pada Kamis (15/4/2021) kemarin.

Dijelaskan Kabag Humas dan Protokol Bakamla RI, Kolonel Bakamla Wisnu Pramandita, pengusiran ini bermula ketika KN Singa Laut-402 mendapatkan laporan dari Puskodal Bakamla RI terkait adanya kapal asing berbendera Yunani masuk ke Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia atau ZEEI.

"Kemudian setelah dipantau, kapal yang memiliki nama lambung MT MGD memasuki wilayah Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) III di perairan Maluku dengan haluan yang berubah-ubah," ujar Wisnu melalui siaran persnya, Minggu (18/4/2021).

Tak membutuhkan waktu lama, KN Singa Laut 402 pun langsung bergerak dan mendekati kapal tersebut untuk dilakukannya pemeriksaan.

Dijelaskan lebih lanjut, ternyata Kapal MT MGD tersebut tengah menjalani perjalanan lintas laut dari Republik Rakyat Tiongkok (RTT) ke Australia. Namun, haluan kapal tersebut tidak jelas dan hanya mondar-mandir dalam beberapa waktu dalam ALKI III.

"Dari pemeriksaan, kru kapal menyebutkan kalau mereka tengah menyesuaikan waktu tiba di Australia. Tentunya, ini sangat menimbulkan kecurigaan dari petugas yang berjaga di Bakamla RI, karena perilaku awak kapal dapat mengganggu lalu lintas pelayaran dalam ALKI," sambungnya.

"Akhirnya, dengan sangat tegas KN Singa Laut 402 memerintahkan kepada awak kapal agar mengubah haluan jalur pelayaran ke arah selatan dan langsung menuju Australia tanpa berputar-putar di area ALKI III," jelasnya menambahkan.

Dalam menangani pergerakan mencurigakan ini, Wisnu pun menerangkan bahwa pihak Bakamla RI terus melakukan pemantauan jarak jauh sampai melihat atau mendapatkan informasi kapal MT MGD asal Yunani tersebut keluar dari perairan ALKI III dan telah memasuki perairan Australia.

BERITA TERKAIT