test

News

Rabu, 24 Februari 2021 13:25 WIB

Jokowi Targetkan 5 Juta Tenaga Pendidik Divaksin Covid-19

Editor: Hadi Ismanto

Presiden Jokowi saat meninjau vaksinasi Covid-19 bagi tenaga pendidikdi SMAN 70 Jakarta. (Foto: PMJ News/Setpres)

PMJ NEWS - Pemerintah menargetkan sebanyak 5 juta tenaga pendidik bisa divaksinasi Covid-19. Penyuntikan vaksin ini direncanakan dapat rampung pada Juni 2021, agar pembelajaran tatap muka bisa dilakukan pada tahun ajaran baru.

Pernyataan tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) seusai meninjau pelaksanaan vaksinasi kepada guru dan tenaga pendidik di SMAN 70 Jakarta, Rabu (24/2/2021).

Dalam peninjauan di lokasi, Presiden tiba sekitar pukul 11.10 WIB. Presiden tampak didampingi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Presiden Jokowi saat meninjau vaksinasi Covid-19 bagi tenaga pendidik di SMAN 70 Jakarta. (Foto: PMJ News/YouTube Setpres).
Presiden Jokowi saat meninjau vaksinasi Covid-19 bagi tenaga pendidik di SMAN 70 Jakarta. (Foto: PMJ News/YouTube Setpres).

"Targetnya, pada bulan juni nanti 5 juta guru, tenaga pendidik dan kependidikan semuanya insya allah sudah bisa segera kita selesaikan. Sehingga bulan Juli saat mulai ajaran baru semuanya bisa berjalan normal kembali," jelas Jokowi seperti ditayangkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Pada kesempatan yang sama, Jokowi juga mengatakan vaksinasi untuk tenaga pendidik ini secara bertahap akan dilanjutkan ke seluruh provinsi di Tanah Air. Dia berharap penyuntikan vaksin ini berjalan dengan baik.

"Setelah Provinsi DKI Jakarta, semua provinsi juga melakukan hal yang sama karena tenaga pendidik, kependidikan guru ini kita berikan prioritas agar nanti di awal semester kedua pendidikan tatap muka bisa kita mulai lakukan," tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum PGRI Unifah Rosyidi memastikan seluruh guru, baik ASN maupun honorer mulai divaksinasi Covid-19 hari ini. Setelah pembukaan di Jakarta, program ini akan dilakukan bertahap ke seluruh Indonesia.

"Masuk dong kita PGRI nggak beda-bedakan. Tenaga pendidik, dari dosen terus honorer negeri swasta, aliyah, madrasah, RA, terus dari teman-teman orang keagamaan Muhammadiyah, NU, kita undang yang bagian PGRI ya," terang Unifah.

BERITA TERKAIT