Kamis, 18 Februari 2021 13:25 WIB
Wapres Apresiasi Upaya Rehabilitasi Sosial Inisiasi Kemensos
Editor: Hadi Ismanto
PMJ NEWS - Wakil Presiden (Wapres), Ma'ruf Amin mendukung program Sentra Kreasi Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) bentukan Kementerian Sosial. Ia menilai wadah ini sebagai upaya terpadu dan berkelanjutan memenuhi kebutuhan dasar warga negara termasuk golongan marjinal/terlantar.
Sentra Kreasi ATENSI adalah pusat pengembangan kewirausahaan dan vokasional serta media promosi hasil karya penerima manfaat seperti eks gelandangan, pengemis, pemulung, anak terlantar, korban PHK dan lainnya.
"Saya mengapresiasi berbagai pendekatan yang dilakukan dalam upaya rehabilitasi sosial yang di inisiasi Kementerian Sosial dengan mewujudkan Sentra Kreasi ATENSI bagi eks pemulung dan tuna wisma," ungkap Ma'ruf di Balai Karya Pangudi Luhur Bekasi, Kamis (18/2/2021).
Wapres mengatakan, negara mempunyai tanggung jawab atas penyelenggaraan kesejahteraan sosial. Apalagi di tengah situasi pandemi Covid-19 yang berdampak ke semua sektor mulai kesehatan, sosial ekonomi dan bidang kehidupan lainnya.
Meskipun pemerintah, menggulirkan beberapa bantuan jaminan sosial, namun ketiadaan akses administrasi kependudukan mengakibatkan eks pemulung dan tuna wisma kesulitan mendapatkan berbagai bantuan dan jaminan sosial dari pemerintah tersebut.
Oleh karena itu, Wapres Ma'ruf berharap program ATENSI untuk tuna sosial dapat menjadi salah satu program strategis untuk mengentaskan kemiskinan kelompok masyarakat termiskin dan termarjinal.
"Program ATENSI dapat menjadi salah satu program strategis untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem yang termiskin dan termarjinal dari layanan sosial dasar, akibat kesulitan akses administrasi kependudukan," tuturnya.
Apalagi, lanjut Ma'ruf, mendapat laporan jika program serupa dilaksanakan di lima kabupaten/kota lainnya dengan target penerima manfaat sebanyak 9.000 orang.
"Saya yakin Program ATENSI bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, khususnya mereka yang terdampak Covid-19 secara sosial dan ekonomi dan umumnya untuk warga masyarakat yang termarjinal/terlantar secara berkelanjutan," tukasnya.