test

Regional

Kamis, 11 Februari 2021 18:15 WIB

Panglima TNI Tinjau Pelaksanaan PPKM Skala Mikro di Surabaya

Editor: Ferro Maulana

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, S.I.P., didampingi Gubernur Jawa Timur Hj. Dra. Khofifah Indar Parawansa, M.Si. meninjau dan mengecek langsung pelaksanaan prokes. (Foto: PMJ News).

PMJ NEWS - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, S.I.P., didampingi Gubernur Jawa Timur Hj. Dra. Khofifah Indar Parawansa, M.Si., Pangkogabwilhan II Marsdya TNI Imran Baidirus, S.E., meninjau dan mengecek langsung pelaksanaan protokol kesehatan (prokes) di Kelurahan Kedung Baruk, Kecamatan Rungkut, Surabaya, Jawa Timur, hari ini Kamis (11/2/2021).

Peninjauan Panglima TNI di pemukiman yang padat penduduk tersebut, untuk mengecek secara langsung kedisiplinan warga masyarakat sejak diberlakukannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Skala Mikro oleh pemerintah.

Panglima TNI menjelaskan bahwa kunjunganya ke Surabaya ini bertujuan untuk melihat dan mengecek langsung implementasi dari tenaga tracer Covid-19 yang beberapa hari lalu telah dilaksanakan Apel Gelar Kesiapan Tenaga Vaksinator dan Tracer Covid-19 di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, S.I.P., didampingi Gubernur Jawa Timur Hj. Dra. Khofifah Indar Parawansa, M.Si. meninjau dan mengecek langsung pelaksanaan prokes. (Foto: PMJ News).
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, S.I.P., didampingi Gubernur Jawa Timur Hj. Dra. Khofifah Indar Parawansa, M.Si. meninjau dan mengecek langsung pelaksanaan prokes. (Foto: PMJ News).

Menurut Panglima TNI, di kampung tangguh yang padat penduduknya berbasis RT/RW kondisinya sudah menjadi wilayah hijau sehingga fungsi dari tenaga tracer Babinsa dan Bhabinkamtibmas termasuk unsur dari desa tetap melaksanakan tugas, namun tugasnya adalah sebagai petugas pengawas protokol kesehatan.

“Mudah-mudahan pada posisi hijau ini bisa dipertahankan, tetap melaksanakan protokol kesehatan dengan ketat, sesuai laporan dari Ibu Gubernur bahwa di Jawa Timur masih ada 210 RT yang masuk zona merah dan saya sudah perintahkan Pangdam V/Brawijaya untuk berkoordinasi dengan Kapolda Jawa Timur untuk terus memborbardir 210 RT tersebut, melakukan pelacakan dan isolasi serta diperketat pelaksanaan PPKM,” jelasnya menambahkan.

Marsekal Hadi melanjutkan, dengan melakukan pelacakan dan isolasi kemudian terus memperketat serta melaksanakan pembatasan sosial dan tentunya dari Pemerintah Daerah mengeluarkan peraturan.

“Saya yakin dari 210 RT tersebut dengan sistem kampung tangguh yang berbasis RT dan RW ini bisa masuk menjadi wilayah hijau,” tandasnya.

Sekadar informasi, turut serta mendampingi Panglma TNI diantaranya para Asops Panglima TNI Mayjen TNI Tiopan Aritonang, Aster Panglima TNI Mayjen TNI Madsuni, S.E., Kapuspen TNI Mayjen TNI Achmad Riad, S.I.P., Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol. Dr. Nico Afinta dan Kababek TNI Kolonel Tek Sugeng Wiwoho.

BERITA TERKAIT