logo-pmjnews.com

News

Selasa, 9 Februari 2021 21:01 WIB

Bantu Siswa Daerah Tertinggal, Kemendikbud Rilis Program Kampus Mengajar

Editor: Hadi Ismanto

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim. (Foto: PMJ News/Dok Net).
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim. (Foto: PMJ News/Dok Net).

PMJ NEWS - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim meluncurkan program Kampus Mengajar. Program ini bertujuan untuk memperbaiki mutu pendidikan Tanah Air yang selama pandemi Covid-19 ini turut terdampak.

Konsep dasar Kampus Mengajar adalah melibatkan mahasiswa dari berbagai kampus di Indonesia untuk melakukan pengajaran kepada anak-anak usia sekolah. Sasaran pengajaran utamanya di daerah-daerah yang cukup tertinggal.

"Melalui Kampus Mengajar 2021, saya ingin menantang kalian (mahasiswa) untuk juga mengatakan 'saya mau', yakni mau membantu mengubah tantangan tersebut menjadi harapan," ungkap Nadiem dalam acara peluncuran, Selasa (9/2/2021).

"Saya mengajak mahasiswa dari seluruh Indonesia untuk beraksi, berkolaborasi, dan berkreasi selama 12 minggu untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah dasar, terutama yang di daerah 3T," sambungnya.

Program Kampus Mengajar, kata Nadiem, akan dilaksanakan selama 12 minggu. Di samping memberikan manfaat bagi siswa, program ini bakal melatih jiwa kepemimpinan mahasiswa.

"Sekaligus mengasah kepemimpinan, kematangan emosional dan kepekaan sosial, dan saya berharap setiap mahasiswa akan menjawab tantangan saya untuk terus memelihara api optimisme dan memberikan kontribusi terbaiknya," sebutnya.

Ia pun mengimbau pihak kampus agar dapat segera memberikan keleluasaan bagi mahasiswa untuk bisa belajar di luar kelas, termasuk melalui Kampus Mengajar ini.

"Saya juga ingin mengingatkan pemimpin perguruan tinggi dan dosen untuk segera melakukan perubahan-perubahan yang diperlukan agar mahasiswa dapat melaksanakan hak belajarnya di luar kampus dan di luar program studi dengan mudah difasilitasi dan didukung," kata Nadiem.

Nadiem meminta perguruan tinggi untuk segera merevisi kurikulum supaya memungkinkan mahasiswa menjalankan berbagai kegiatan Kampus Merdeka dan lulus tepat waktu. Pendaftaran dan konversi SKS program Kampus Merdeka harus dibuat mudah.

"Di samping itu saya berharap inisiatif Kemendikbud dapat sepenuhnya didukung oleh para kepala dinas, kepala sekolah dan guru dengan menerima kehadiran para mahasiswa mengajar di kota/kabupaten di sekolah Ibu dan Bapak," tukasnya.

BERITA TERKAIT