test

News

Rabu, 3 Februari 2021 10:35 WIB

Menhub dan Menristek Tinjau Kesiapan Penerapan GeNose di Stasiun Senen

Editor: Hadi Ismanto

Menhub Budi Karya Sumadi dan Menristek Bambang Brodjonegoro saat meninjau penggunaan GeNose di Stasiun Pasar Senen. (Foto: PMJ News/Dok Kemenhub).

PMJ NEWS - Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi mendatangi Stasiun Senen, Jakarta Pusat. Kehadirannya untuk meninjau kesiapan penggunaan alat skrining Covid-19 GeNose yang akan mulai diterapkan 5 Februari 2021 mendatang.

Tidak sendirian, dalam kunjungan kali ini Menhub Budi Karya datang bersama Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro.

"Sekarang ini kami masih gunakan di dua stasiun yaitu Stasiun Pasar Senen dan Stasiun Tugu Yogyakarta. Nantinya secara bertahap penggunaan GeNose akan ditambah di titik-titik stasiun lainnya," ungkap Menhub Budi di lokasi, Rabu (3/2/2021).

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro saat meninjau penggunaan GeNose di Stasiun Pasar Senen. (Foto: PMJ News/Dok Kemenhub).
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro saat meninjau penggunaan GeNose di Stasiun Pasar Senen. (Foto: PMJ News/Dok Kemenhub).

Budi menjelaskan, GeNose telah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan sudah disetujui Satgas Covid-19. Perangkat juga sudah melalui proses riset yang cukup lama sebelum bisa digunakan untuk publik.

"GeNose sudah mendapat izin edar dari Kemenkes dan sudah disetujui oleh Satgas Covid-19 dengan dikeluarkannya surat edaran, sehingga kami yakin alat ini sudah teruji untuk digunakan di simpul-simpul transportasi seperti di stasiun," tuturnya.

Menurut Budi, kehadiran GeNose akan menambah opsi bagi masyarakat untuk melakukan pengecekan kesehatan. Dimana sebelumnya sudah ada tes rapid antigen dan PCR, yang menjadi syarat perjalanan transportasi kereta api jarak jauh.

"Semoga di tanggal 5 Februari nanti penerapannya juga bisa berjalan baik dan lancar. Kelebihan GeNose ini selain murah, tidak sakit untuk digunakan dan juga ini juga buatan Indonesia," terangnya.

Di sisi lain, Menristek Bambang Brodjonegoro menyebut seiring berjalannya waktu, GeNose yang menggunakan artificial intelligent (AI) akan semakin akurat. Ia memastikan alat ini sebagai alat skrining dan bukan sebagai alat pengganti PCR Test.

"GeNose sudah diuji validasinya dengan 2.000 sampel dan akurasinya sudah 90 persen. Semakin banyak dipakai alat ini akan semakin akurat karena akan selalu di update oleh tim dari UGM," tukas Bambang.

BERITA TERKAIT