logo-pmjnews.com

test

News

Minggu, 31 Januari 2021 12:02 WIB

Ketum PBNU: Silahkan Belajar ke Arab, Pulang Bawa Ilmu Jangan Budayanya

Editor: Hadi Ismanto

Ketum PBNU KH Said Aqil Siradj. (Foto: Dok Net)
Ketum PBNU KH Said Aqil Siradj. (Foto: Dok Net)

PMJ NEWS - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siradj mengizinkan seluruh generasi muda NU untuk belajar ke berbagai negara, salah satunya Arab Saudi.

Kendari begitu, dia berpesan ketika kembali ke Indonesia hanya membawa ilmunya saja tanpa membawa budaya dari negara yang menjadi tempat belajar.

"Sering saya katakan, silakan belajar cari ilmu ke Arab, Gus Dur keluaran Irak, Gus Mus keluaran Mesir, Pak Quraish Shihab Mesir, Alwi Shihab juga adiknya, Pak Aqil Munawar keluaran Mekkah, senior saya itu," ungkap Said di acara Harlah NU ke-95 yang disiarkan akun YouTube NU Channel, Sabtu (30/1/2021)

"Saya jelek-jelek 13 tahun di Mekkah ini, S1 sampai S3, pulang jangan bawa budayanya, bawa ilmunya. Kenapa? Budaya kita lebih unggul dari pada budaya Arab," sambungnya.

Said mencontohkan ketika ada orang shalat mereka lewat seperti biasa, malah melangkahi orang sujud. Hal ini tentu berolak belakang dengan budaya di Indonesia.

"Yang sudah haji pasti sudah mengalami kepalanya dilangkahi lagi sujud. Itu di kita jangan coba-coba melangkahi kepala orang lagi sujud atau lewat di depan orang lagi salat saja sudah jelek sekali di kita ini," tuturnya.

Selain itu, Said juga mencontohkan budaya orang Arab ketika adik memanggil kakaknya langsung menyebutkan nama. Berbeda di Indonesia dengan sebutan yang lebih sopan.

"Di sana adik panggil kakak tidak ada 'kak, mas, bang', nggak ada, namanya saja langsung. Di kita betapa jeleknya, adik panggil namanya saja kepada kakaknya harus ada kang, kak, mas bang, itulah budaya kita lebih baik daripada mereka," ucapnya.

Said tak hanya menyebut negara Timur Tengah saja. Dia juga mempersilakan generasi muda NU untuk belajar ke Eropa hingga Amerika. "Yang kuliah silakan kuliah ke Amerika, Eropa, Australi, monggo, tapi pulang bawa teknologi, jangan bawa budaya," ujarnya.

BERITA TERKAIT