test

Regional

Jumat, 15 Januari 2021 08:02 WIB

BNPB Mendata Dampak Gempa Kuat 6,2 SR di Majene Sulbar

Editor: Ferro Maulana

Gempa Bumi. (Foto: Dok Net/ Ilustrasi)

PMJ NEWS -  Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menerangkan pihaknya tengah berkoordinasi dengan petugas lapangan untuk mendata dampak gempa susulan yang terjadi di wilayah Sulawesi Barat pada Jumat (15/1/2021) dini hari.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati menjelaskan sejauh ini pihaknya belum mendapatkan perkembangan informasi terkait gempa yang terjadi pada pukul 01.28 WIB.

Adapun data BMKG melaporkan pusat gempa 6 kilometer timur laut Majene. Pusat gempa memiliki kedalaman 10 kilometer dan tidak memicu terjadinya tsunami.

"BNPB masih memantau dan berkoordinasi dengan beberapa BPBD yang terdampak guncangan gempa," tutur Raditya dalam siara persnya, Jumat (15/1/2021) pagi.

Untuk diketahui, gempa kuat dengan magnitudo 6,2 di Majene, Provinsi Sulawesi Barat merupakan susulan. Sehari sebelumnya, gempa kuat juga dirasakan kuat di beberapa kabupaten.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majene menginformasikan warganya merasakan gempa kuat selama 5 sampai 7 detik. Kepanikan sempat terjadi dan warga berhamburan keluar rumah.

Laporan yang diterima Pusat Pengendali Operasi BNPB pada dini hari tadi mengungkapkan masyarakat masih berada di luar rumah mengantisipasi gempa susulan.

Hal senada dirasakan warga Kabupaten Polewali Mandar. BPBD setempat menginformasikan gempa dirasakan warga cukup kuat sekitar 5 hingga 7 detik. Guncangan memicu kepanikan hingga keluar rumah.

Berdasarkan analisis peta guncangan BMKG yang diukur dengan skala MMI atau Modified Mercalli Intensity, gempa M6,2 ini memicu kekuatan guncangan IV - V MMI di Majene, III MMI di Palu, Sulawesi Tengah dan II MMI di Makasar, Sulawesi Selatan.

Skala Mercalli itu merupakan satuan untuk mengukur kekuatan gempa. Deskripsi BMKG pada skala V MMI menunjukkan getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.

Sementara, IV MMI, skala ini menunjukkan pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela dan pintu berderik serta dinding berbunyi.

Skala III MMI menunjukkan adanya getaran dirasakan nyata di dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu. Berikutnya II MMI, ini menunjukkan adanya getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang. (BMKG). 

BERITA TERKAIT