logo-pmjnews.com

News

Rabu, 13 Januari 2021 17:17 WIB

Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo Putra Terbaik Bhayangkara

Editor: Ferro Maulana

Kadiv Humas Polri, Irjen Argo Yuwono saat memberikan keterangan pers. (PMJ News/Adi)
Kadiv Humas Polri, Irjen Argo Yuwono saat memberikan keterangan pers. (PMJ News/Adi)

PMJ NEWS -  Mabes Polri mengapresiasi usulan Presiden Joko Widodo yang menyodorkan nama Kabareskrim Polri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo menjadi calon tunggal Kapolri kepada DPR. Komjen Listyo merupakan anggota Polri yang berprestasi.

Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono menuturkan, penunjukan Komjen Listyo menunjukan Beliau adalah putra terbaik Bhayangkara.

"Pak Listyo Sigit dianggap yang terbaik karena prestasinya selama ini ya," terang Argo dalam pernyataannya, Rabu (13/1/2021).

Kabareskrim Polri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo. (Foto : PMJ/Tivi Humas Polri).
Kabareskrim Polri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo. (Foto : PMJ/Tivi Humas Polri).

Lebih jauh Argo menjelaskan, sepak terjang Komjen Pol Listyo selama memimpin Bareskrim mendapat respon positif. Hal tersebut dibuktikan dengan penanganan sejumlah kasus besar.

"Mudah-mudahan Polri akan lebih baik di bawah kendali Pak Sigit," sambungnya.

Sekedar informasi, usai resmi dilantik oleh Kapolri Jenderal Pol Idham Azis sebagai Kabareskrim  pada 16 Desember 2019 lalu, Listyo langsung bergerak.

Dalam waktu sepekan, Sigit mengungkap perkara besar yang menyorot perhatian publik yaitu kasus penyiraman air keras kepada penyidik KPK Novel Baswedan.

Bahkan, Komjen Listyo mengumumkan secara langsung penangkapan dua pelaku yang menyiram Novel Baswedan. Para pelaku yakni RM dan RB, keduanya merupakan oknum anggota kepolisian.

Tak berhenti di sana, Bareskrim di bawah komandonya juga membuktikan bahwa penegakan hukum tak pandang bulu dan mewujudkan komitmen dalam melakukan pembenahan internal. 

Hal itu tercermin dalam penangkapan buronan terpidana kasus hak tagih (cassie) Bank Bali Djoko Tjandra pada 30 Juli 2020. Bahkan, dalam hal ini, Komjen Listyo memimpin langsung tim ke Malaysia guna menangkap Djoko Tjandra.

Dalam pengusutan perkara ini diketahui adanya keterlibatan dua oknum Jenderal yakni, Brigjen Pol Prasetijo Utomo dan Irjen Pol Napoleon Bonaparte.

BERITA TERKAIT