logo-pmjnews.com

News

Senin, 4 Januari 2021 16:38 WIB

Pimpinan Teroris JI Para Wijayanto Latih Anggota Untuk Dikirim ke Suriah

Editor: Fitriawan Ginting

Pimpinan Jamaah Islamiyah Para Wijayanto. (Foto : PMJ/Ist).
Pimpinan Jamaah Islamiyah Para Wijayanto. (Foto : PMJ/Ist).

PMJ NEWS - Teroris Kelompok Jamaah Islamiyah melalui Amir atau Pimpinannya yang disebut Para Wijayanto menyediakan fasilitas yang dibutuhkan anggotanya. Ia menyediakan pusat pelatihan bela diri, penyergapan sampai menggunakan senjata dan merakit bom yang terletak di Desa Gintungan, Bandungan, Semarang, Jawa Tengah.

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengatakan Para Wijayanto memimpin JI pada tahun 2008-2019. Para Wijayanto memiliki jabatan sebagai Koid Wakala atau koordinator wilayah, khususnya membangun wilayah Jawa Tengah. Pria inilah yang membangun konsep baru JI setelah sempat vakum di tahun sebelumnya.

“Amir (Pemimpin JI) Para Wijayanto inilah yang membuat konsep atau SOP baru di jaringan teroris Jamaah Islamiyah. Mereka membangun konsep bagaimana untuk tetap survive, tidak tertangkap dan sifatnya bertahan serta membangun sistem baru itu,” kata Irjen Pol Argo Yuwono saat jumpa pers melalui Live Instagram Divisi Humas Polri, Senin (4/1/2021).  

Jenderal Bintang Dua ini juga mengatakan konsep baru JI itu juga menyasar ke Timur Tengah, khususnya ke tiga negara yakni Suriah, Palestina dan Yordania. Mencari kader-kader terbaik untuk dilatih dan dikirim ke Suriah dan dua negara lainnya.

“Jadi JI yang dibangun di sini ingin berkontribusi ke pada tiga negara ini. Karena itu membuat pelatihan dengan melatih bela diri. Pelatihan setingkat atlet nasional dan nantinya dikirim ke Suriah,” urai Argo Yuwono.

Hal tersebut dibenarkan oleh Para Wijayanto. Pria yang ditangkap Tim Densus 88 Anti Teror Polri pada tahun 2019 ini mengatakan, kalau dirinya menunjuk Karso yang menjadi tangan kanannya untuk melatih generasi muda JI menjadi teroris dan mengirimnya ke Suriah.

Kadiv Humas Polri, Irjen Argo Yuwono saat memberikan keterangan pers. (PMJ News/Adi)
Kadiv Humas Polri, Irjen Argo Yuwono saat memberikan keterangan pers. (PMJ News/Adi)

“Saya memang ditugaskan untuk menguasai wilayah Jateng. Mulai dari perorangan sampai dengan membangun teritorial Jateng. Termasuk mencari dana dan juga memberi pelatihan kepada anggota sampai pengiriman ke Suriah,” kata Para Wijayanto belum lama ini.

“Kita juga mengurus dan mendukung kebutuhan jihad, mengurus jihad (Pelaku) sampai mengurus keluarga jihad (Keluarga Pelaku). Dan kita membantu kebutuhan jihad dan juga membantu keluarga jihad yang ditinggalkan. Saya Amir (Pimpinan) Jamaah Islamiyah 11 tahun (2008-2019). Kami juga membangun total amaliah sistem untuk mendukung perubahan-perubahan yang dimulai dari Suriah dan Yaman. Itu yang kami yakini,” sambungnya.

Para Wijayanto mengatakan, di masa kepemimpinannya ia merubah sistem secara besar-besaran. Ia melatih anggotanya untuk pandai bersilat dan selanjutnya dikirim ke Suriah untuk berlatih militer hingga merakit bom.

“Kami yakin akan ada perubahan dunia yang dimulai dari Suriah. Karena itu kami ubah struktur, target kami mendukung Suriah dengan menyumbang anggota terbaik kami ke Suriah. Disana bertukar ilmu, kami melatih silat (Bela Diri) dan anggota kami dilatih militer serta merakit bom dan gunakan senjata,” jelas Para.

“Kita mau kontribusi ke SAM (Suriah) kemampuan bela diri dan kita ke sana menjadi instruktur bela diri anggota dari Timur Tengah. Dan anggota kami dilatih perang sampai merakit bom SOP daerah konflik semua yang datang harus belajar. Kami berteman dengan para jihad yang memiliki kemampuan berbeda-beda. Ketika ada tank, ajarkan masalah tank. Ketika bom kita ajarkan bom. Begitu terus,” urai Para.

BERITA TERKAIT