logo-pmjnews.com

News

Senin, 4 Januari 2021 11:10 WIB

Bio Farma Pantau Distribusi Vaksin Gunakan Teknologi Canggih

Editor: Hadi Ismanto

Pendistribusian vaksin Covid-19 ke 34 provinsi di Indonesia. (Foto: PMJ News/Instagram @biofarmaid).
Pendistribusian vaksin Covid-19 ke 34 provinsi di Indonesia. (Foto: PMJ News/Instagram @biofarmaid).

PMJ NEWS - Bio Farma memanfaatkan teknologi IoT (internet of things) menggunakan command center untuk memantau distribusi vaksin. Teknologi digunakan mengingat vaksin sensitif terhadap perubahan suhu.

Teknologi ini bekerja dengan memasang sensor suhu dan GPS (global position system) pada kendaraan angkutan vaksin. Pendingin bergerak ini akan selalu diukur berdasarkan suhu ruang penyimpanan vaksin. Selain suhu, posisi pergerakan kendaraan selama perjalanan juga dapat dipantau.

Command Center yang dilengkapi dengan dashboard IoT untuk memonitor segala kondisi yang terjadi dalam perjalanan, termasuk batasan suhu yang dipantau secara real time, lokasi, kecepatan dan kondisi darurat lainnya; dan dashboard tracking vaksin untuk memonitor pergerakan vaksin.

Direktur Digital Healthcare Bio Farma, Soleh Ayubi menyebut sistem yang diberi SMDV ini, akan diterapkan perdana, pada pendistribusian vaksin CoronaVac dari Sinovac untuk seluruh tenaga kesehatan yang tersebar di 34 Provinsi di Indonesia.

"Dengan adanya Command Center ini, merupakan salah satu cara Bio Farma untuk menjamin kualitas vaksin dengan memanfaatkan teknologi digital," ungkap Soleh Ayubi dalam keterangan persnya, Senin (4/1/2021).

Soleh mengatakan apabila selama perjalanan terdeteksi suhu di luar batasan yang ditentukan, maka sistem akan mengirim peringatan (alert) ke Command Center. Selanjutnya petugas di command center akan mengambil tindakan dengan menghubungi driver yang membawa kendaraan.

Selain dashboard IoT sebagaimana dijelaskan di atas, pergerakan vaksin dapat dimonitor di Command Center ini dengan alur proses. Dimana pada saat pengiriman vaksin, dapat dimonitor berapa total keseluruhan jumlah Delivery Order (DO), jumlah DO yang siap dikirim, jumlah DO yang dalam perjalanan dan jumlah DO yang sudah sampai.

Ditambah juga bisa melihat perbandingan antara DO untuk jalur pemerintah dan jalur mandiri, peta pengantaran DO, rasio pengiriman DO yang terlambat sampai maupun sesuai waktu serta melihat detail dari DO (No DO, Kode Tersier, Kode Sekunder dan Kode Vial).

"Command center ini juga dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan oleh pihak-pihak terkait sesuai dengan kewenangan guna menjamin kualitas dan keamanan vaksin, serta disebarkan sesuai alokasi secara cepat, efektif, dan efisien," tukasnya.

BERITA TERKAIT