logo-pmjnews.com

test

News

Jumat, 1 Januari 2021 12:58 WIB

371.504 Bayi Diprediksi Lahir di 10 Negara pada 1 Januari 2021

Editor: Ferro Maulana

Bayi yang lahir pada tanggal 1 Januari 2021. (Foto: Ilustrasi/ Dok Net).
Bayi yang lahir pada tanggal 1 Januari 2021. (Foto: Ilustrasi/ Dok Net).

PMJ NEWS - Salah satu organisasi di PBB yaitu UNICEF memperkirakan pada hari pertama tahun 2021(1 Januari 2021) atau hari pertama Tahun Baru ini sebanyak 371.504 bayi akan lahir.

UNICEF memperkirakan separuh dari kelahiran ini akan terjadi di sepuluh negara, termasuk Indonesia. India berada di posisi pertama dengan proyeksi kelahiran mencapai 59.995 orang pada hari Tahun baru.

Tiongkok menyusul dengan proyeksi angka kelahiran 35.615 orang. Berikutnya Nigeria dan Pakistan dengan masing-masing prediksi angka kelahiran mencapai 21.439 orang dan 14.161 orang. Dan, Indonesia berada di posisi kelima.

Bahkan, UNICEF memperkirakan angka kelahiran bayi pada hari Tahun Baru di Indonesia mencapai 12.336 orang.

Sementara itu, Ethiopia menyusul dengan kelahiran pada hari perdana 2021 ini sebanyak 12.006 orang, kemudian ada Amerika Serikat (10.312), Mesir (9.455), Bangladesh (9.236) dan Republik Demokratik Kongo (8.640).

Kemudian, UNICEF memperkirakan sebanyak 140 juta anak akan lahir pada 2021. Harapan hidup rata-rata mereka diperkirakan selama 84 tahun.

Direktur Eksekutif UNICEF Henrietta Fore menjelaskan anak-anak yang lahir hari ini memasuki dunia yang jauh berbeda dari tahun lalu. Adapun tahun 2020, membawa kesempatan baru untuk menata ulang.

"Anak-anak yang lahir hari ini akan mewarisi dunia yang mulai kita bangun untuk mereka — hari ini," ungkap Fore dalam pernyataan resmi, Jumat (1/1/2021) waktu setempat.

"Mari kita jadikan tahun 2021 sebagai tahun untuk mulai membangun dunia yang lebih adil, lebih aman, dan lebih sehat untuk anak-anak,” sambungnya. 

Sekadar informasi, tahun 2021 juga akan menandai peringatan 75 tahun UNICEF. Sepanjang tahun ini, UNICEF dan mitranya akan memperingati hari jadi dengan acara dan pengumuman yang merayakan tiga perempat abad dalam melindungi anak-anak dari konflik, penyakit, dan pengucilan serta memperjuangkan hak mereka untuk bertahan hidup, mendapat kesehatan dan pendidikan.

“Saat ini, di tengah pandemi global yang sedang dihadapi dunia, perlambatan ekonomi, meningkatnya kemiskinan, dan ketidaksetaraan yang semakin dalam, kebutuhan akan pekerjaan UNICEF masih sama besar seperti sebelumnya," jelasnya. 

"Selama 75 tahun terakhir, UNICEF selalu hadir di setiap konflik, pengungsian, bencana alam dan krisis, UNICEF untuk anak-anak di seluruh dunia. Menjelang Tahun Baru, kami memperbarui komitmen kami untuk melindungi anak-anak, untuk menyuarakan hak-hak mereka, dan untuk memastikan suara mereka didengar, di mana pun mereka tinggal,” pungkasnya.(Sumber: Reuters/ UNICEF)

BERITA TERKAIT