test

News

Kamis, 3 Desember 2020 17:22 WIB

Sepanjang 2020, Densus 88 Telah Bekuk 32 Teroris MIT di Indonesia

Editor: Ferro Maulana

Dalami pendanaan teroris dari kotak amal. (Foto: PMJ News/ Ilustrasi)

PMJ NEWS - Analis Utama Intelijen Densus 88 Antiteror Polri Brigjen Pol Ibnu Suhendra menjelaskan Detasemen Khusus 88 Antiteror (Densus 88) Polri meringkus 32 orang terduga terorisme jaringan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) wilayah Indonesia sepanjang tahun 2020.

"Ini yang terkait dengan simpatisan-simpatisan di luar Sulawesi Tengah, Densus 88 melakukan beberapa penangkapan di Jakarta, Sumatera dan beberapa tempat. Satu tahun ini, 32 tersangka teroris yang terkait dengan MIT," ujarnya kepada wartawan, Kamis (3/12/2020).

Terduga terorisme jaringan MIT yang dibekuk itu berperan mendukung dana maupun orang-orang yang akan masuk ke wilayah Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Langkah mereka digagalkan anggota Densus 88 Polri.

"Saat ini kekuatan MIT sisa 11 orang dari Santoso, dulu 48 sekarang 11 orang. Dan, kami butuh dukungan masyarakat, seluruh komponen aparat penegak hukum TNI-Polri untuk bahu membahu segera mengungkap dan menangkap Ali Kalora dan kelompoknya," ujarnya menambahkan.

Salah satu kendala membasmi para terduga teroris tersebut yaitu sulitnya medan tempat mereka bersembunyi. “Yang sulit seperti kita ketahui medan di Poso dan sekitarnya sangat berat. Ada pegunungan perbukitan seperti di Taman Jeka, Gunung Biru yang membutuhkan pasukan luar biasa fisiknya. Sementara mereka kuasai daerah-daerah tersebut,” ungkapnya.

"Mereka juga ada yang memiliki keahlian merakit bom. Ada yang pernah mengikuti pelatihan penggunaan senjata di camp. Kelompok ini masih mempunyai sejumlah senjata api, seperti senjata M16 dan senjata pendek rakitan (pistol), dan beberapa bom rakitan serta amunisi," jelasnya.

"Kami temukan senjata-senjata ini dari Filipina Selatan dari kelompok-kelompok yang mendukung kegiatan mereka. Dan, mereka terus melakukan upaya koordinasi dengan kelompok jaringan teroris di Filipina Selatan. Ini yang harus kita cegah jangan sampai barang-barang senjata masuk ke wilayah kita,” tutupnya.

BERITA TERKAIT