test

News

Kamis, 3 Desember 2020 14:36 WIB

Maaher Ditangkap, Gus Miftah: Anda Jangan Bilang Kriminalisasi Ulama

Editor: Fitriawan Ginting

Gus Miftah. (Foto : PMJ/NU Online).

PMJ NEWS - Soni atau yang dikenal dengan sebutan Ustadz Maaher ditangkap Bareskrim Polri, Kamis (3/12/2020). Hal tersebut telah dibenarkan oleh Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Argo Yuwono. Maaher masih menjalani pemeriksaan.

"Memang benar tadi pagi pukul 04.00 tim Bareskrim Polri terutama cyber telah melakukan penangkapan di daerah Bogor. Ini terkait laporan oleh salah satu pelapor yang merasa terhina,” kata Argo Yuwono, Kamis (3/12/2020).

Maaher ditangkap atas kasus dugaan penyebaran informasi yang ditujukan untuk menimbulkan kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) melalui media sosial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45a ayat (2) juncto Pasal 28 ayat (2) UU No 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU No 11 Tahun 2008 tentang informasi dan Transaksi Elektronik.

Sebelumnya, Maaher juga dilaporkan oleh pihak Nahdlatul Ulama (NU) karena dianggap menghina kiai NU Habib Luthfi bin Yahya. Maaher dilaporkan atas cuitan 'cantik pakai jilbab kaya kiai Banser' dengan memasang foto Habib Luthfi. Muannas Alaidid selaku pengacara pihak NU menyebut cuitan Maaher itu merupakan sebuah penghinaan.

Sebelumnya Gus Miftah pernah memberikan peringatan ke Maaher At-Thuwailibi usai viral video ejekan ke Habib Luthfi bin Yahya.

"Jangan sampai ada laporan hukum Anda ditangkap polisi kemudian, Anda mengatakan ini namanya krimininalisasi ulama. Hei Ustadz Maaher mana ada namanya kriminalisasi ulama kalau Anda berbuat kriminal kemudian ditangkap polisi. Ini bukan kriminaliasi agama, tapi proses hukum kepada ulama yang kriminil," kata Gus Miftah dalam sebuah sebuah video.

"Bisa jadi saya berbeda pendapat dengan Habib Rizieq, tapi saya sangat menghormati beliau. Karena dikatakan haram masuk surga orang-orang yang dzalim dan membenci para habaib. Saya sangat menghormati beliau, dan saya punya prinsip, hormat itu harus lebih didahulukan daripada taat," tandas Gus Miftah.

"Dan Anda catat, enggak mungkin seorang Habib Lutfi merespons apa yang Anda katakan. Karena beliau memandang dengan kacamata kasih sayang. Penghinaan mu terhadap guru kami tidak akan mengurangi kemuliaan guru-guru kami. Tapi awas kalau ini terus Anda lakukan, umatnya kemudian tidak terima dengan yang Anda sampaikan," Gus Miftah memberi peringatan.

BERITA TERKAIT