test

Kesehatan

Selasa, 18 Agustus 2020 16:45 WIB

BPOM: Belum Ada Obat Covid-19, Semua Masih Uji Klinis

Editor: Ferro Maulana

BPOM. (Foto: Dok Net/ Ilustrasi).

PMJ - Anggota Komite Nasional Penilai Obat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Anwar Santoso menegaskan, belum ada satu pun obat yang teruji ampuh dalam menyembuhkan pasien Covid-19. Menurut ia, sampai saat ini obat Covid-19 yang dikembangkan masih berstatus uji klinis.

"Beberapa uji klinis tengah dilakukan, kemudian sudah dilakukan beberapa review. Dan sampai saat ini belum ada pernyataan yang mengatakan bahwa obat ini manjur untuk Covid-19, semuanya masih dalam status uji klinis," tuturnya dalam siaran langsung di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (18/8/2020).

Anwar melanjutkan, Badan Kesehatan Dunia (WHO) hingga saat ini belum menyatakan sejumlah obat yang aman digunakan untuk mengobati pasien Covid-19.

Unair Surabaya akan menyelesaikan penelitian obat untuk penanganan pasien Covid-19 (Foto: PMJ News/Dok Net)

"Bahkan WHO sendiri belum menyatakan ada obat yang bisa dipakai untuk Covid-19, semuanya masih uji klinis," tuturnya menegaskan.

Masih di kesempatan yang sama, Anwar memaparkan, tidak mudah melakukan uji klinis sementara belum ada standarisasi yang sudah ditetapkan.

Waktu penelitian yang lebih panjang juga dibutuhkan terutama pada tahap controlling guna memastikan suatu obat aman untuk menyembuhkan pasien Covid-19.

"Melakukan uji klinis tidak sederhana, karena tetap harus dibandingkan dengan standarnya. Kalau memang belum ada standar berarti standar health care dari rumah sakit,” sambungnya.

“Kemudian baru investigation product yang akan diuji dan dibandingkan, makanya fitofarmaka ini butuh beberapa waktu (penelitian)," tambahnya.

BPOM sendiri tidak menyebut secara spesifik apakah pernyataan ini berkenaan dengan obat Covid-19 yang tengah diteliti dan dikembangkan oleh tim Universitas Airlangga (Unair) bekerja sama dengan TNI AD dan Badan Intelijen Negara (BIN).

Diberitakan sebelumnya, pengembangan obat Unair-BIN-TNI menggunakan tiga kombinasi obat. Pertama, Lopinavir/Ritonavir dan Azithromycin. Kedua, Lopinavir/Ritonavir dan Doxycycline. Ketiga, Hydrochloroquine dan Azithromyci. (Fer).

BERITA TERKAIT