PMJ - Penerapan inovatif sistem penginderaan jarak jauh untuk membantu pemerintah Indonesia menjaga laut dengan lebih baik berhasil membawa tiga mahasiswa Indonesia dari University of Cambridge ke babak final kompetisi mahasiswa Airbus, "Fly Your Ideas." Gagasan para mahasiswa sebagai Tim AirFish (Airbus Integrated Fisheries Information Services) mengusulkan sebuah sistem pemantauan laut memakai teknologi pengambilan gambar dan video melalui satelit. Yaitu, dikenal sebagai remote sensing atau penginderaan jarak jauh. Penerapan teknologi tersebut dapat membantu pemerintah melawan upaya penangkapan ikan ilegal, mengurangi pengangkapan spesies langka secara tidak sengaja, dan secara umum mengurangi kerusakan pada habitat laut. "Dengan terus berkembangnya satelit mikro, kami ingin menghadirkan data real-time beresolusi tinggi kepada pengguna,” ujar Ketua Tim Airfish Falah Fakhriyah. “Misalnya pemerintah yang ingin menghentikan penangkapan ikan ilegal sehingga mereka dapat segera mengambil tindakan," katanya lagi. Sekedar informasi, bersama tiga mahasiswa lainnya, Martin Siagian dan Nathan Harjanto dari Jakarta, Indonesia, dan Keiko Miyazaki dari Tokyo, Jepang, Tim Airfish melakukan riset mendalam tentang apa yang remote sensing dapat berikan sebagai solusi untuk kebutuhan yang sekarang ada di industri perikanan. Universitas tempat mereka menempuh gelar MBA mendorong mereka untuk menambah pengalaman dengan cara mengikuti sebuah kompetisi. Setelah mempelajari daftar kompetisi dari seluruh dunia yang bisa mereka ikuti, mereka memutuskan untuk mengirimkan gagasan ke Fly Your Ideas. (FER).