test

News

Senin, 15 Juli 2019 18:00 WIB

Begini Cara Kapolsek Kep Seribu Utara Beri Semangat kepada Peserta Sunat Massal

Editor: Redaksi

Acara bakti sosial dan sunat gratis di Pulau Pramuka dan Pulau Harapan. (Foto: PMJ News).
PMJ - Bagi anak laki – laki, sunat merupakan hal yang menakutkan karena menurut mereka sunat itu menyakitkan dan mengerikan. Tak ayal banyak anak yang enggan untuk disunat. Tetapi, karena sunat atau khitan merupakan kewajiban bagi laki – laki muslim, mau tidak mau mereka harus melalui proses tersebut. Bagi sebagian orang yang mampu, acara khitanan mereka adakan secara besar – besaran. Tujuannya, agar si anak bahagia dan mengalihkan rasa sakit yang dialaminya. Namun, tidak semua orang mampu mengadakan acara yang besar. Bahkan, banyak orang tua yang tidak mampu membiayai anaknya untuk sunat. Untuk itu ada solusi bagi orang tua yang tidak mampu menyunati anaknya, yaitu ikut serta dalam event sunat gratis yang sering diadakan dalam acara bakti sosial. [caption id="attachment_32934" align="alignnone" width="1280"] Acara bakti sosial dan sunat gratis di Pulau Pramuka dan Pulau Harapan. (Foto: PMJ News).[/caption] Seperti yang di oleh Gandasari Group di Pulau Pramuka dan Pulau Harapan. Mereka mengadakan acara bakti sosial plus sunat gratis. Acara ini jelas mendapat respon positif dari warga pulau yang mayoritas memeluk agama Islam. Selain mendapat sembako gratis, mereka dapat membawa anak laki – lakinya untuk sunat. “Dalam acara bakti sosial ini diadakan khitanan massal gratis yang dilakukan oleh tenaga medis ahli, sehingga warga tidak perlu khawatir membawa anak mereka untuk sunat di sini,” terang Kapolsek Kepulauan Seribu Utara Iptu Andriyanto saat memimpin langsung giat bakti sosial tersebut, Senin (15/07/ 2019). Menurut Kapolsek, banyak dari anak – anak yang takut untuk disunat. Kapolsek pun memberikan dukungan (support) kepada mereka. “Saya bilang sama mereka kalau sunat itu wajib bagi anak laki – laki. Jadi mereka tidak perlu takut karena sakitnya hanya sebentar dan laki – laki jangan takut sama sakit, harus kuat,” kata Kapolsek. Kapolsek juga menanyakan kepada anak – anak yang mengikuti khitanan massal perihal siapa yang ingin menjadi polisi. Banyak dari mereka yang mengangkat tangan. “Polisi itu harus berani dan kuat, masa mau jadi polisi takut disunat,” ungkapnya. Alhasil mereka pun tidak takut untuk disunat. (FER).  

BERITA TERKAIT