PMJ – Myanmar dan Bangladesh menyatakan akan memulai kembali upaya memulangkan ribuan Muslim Rohingya yang telah melarikan diri dari negara bagian Rakhine, Myanmar. Lebih dari 730.000 Rohingya melarikan diri dari Rakhineke Bangladesh setelah adanya kekerasan di negara bagian tersebut pada Agustus 2017 lalu. Hingga sekarang, banyak pengungsi banyak yang menolak untuk kembali, karena takut akan kembali terjadi kekerasan. Sebanyak 3.540 pengunsi telah diberi izin untuk kembali ke Myanmar dari sebuah daftar yang berisi lebih dari 22.000 nama yang baru-baru ini dikirimkan ke Bangladesh. Kelompok pengungsi pertama akan kembali ke Myanmar, Minggu depan, apabila ada persetujuan untuk dipulangkan. “Kami telah menyetujui pemulangan 3.540 orang pada 22 Agustus” kata Myint Thu, juru bicara Kementrian Luar Negeri Myanmar kepada Reuters, Kamis (15/08/2019) waktu setempat. Upaya-upaya sebelumnya untuk membujuk kaum Rohingya kembali ke Rakhine telah gagal karena para pengungsi menentang hal tersebut. Di samping itu, sebuah upaya lain di bulan November juga gagal setelah banyaknya kebingungan di tenda-tenda pengungsi, dan banyaknya protes para kaum Rakhine tersebut. “Bangladesh tidak menginginkan apapun, selain repatriasi yang aman, sukarela, bermartabat, dan berkelanjutan,” demikian kata pejabat senior Bangladesh yang meminta tidak disebutkan namanya.  (Sumber: Reuters/ DEW/ FER).