test

News

Rabu, 25 September 2019 14:45 WIB

Kapolda Metro Jaya Tegaskan, Tidak Ada Peluru Karet dan Peluru Tajam Saat Pembubaran Mahasiswa di DPR

Editor: Redaksi

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Gatot Eddy Pramono. (Foto : PMJ/Fjr).
PMJ- Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Gatot Eddy Pramono menjelaskan terkait pembubaran massa pendemo di depan gedung DPR/MPR yang terjadi pada Selasa (24/9/2019) kemarin. Bahwa apa yang dilakukan pihak kepolisian sudah sesuai dengan SOP. Irjen Gatot Eddy menyebut, pihaknya tidak menggunakan peluru karet maupun peluru tajam dalam membubarkan massa. Ia kembali menegaskan pihaknya hanya menggunakan gas air mata untuk membubarkan massa. Penggunaan gas air mata pun dilakukan setelah polisi melakukan tahapan-tahapan persuasif. "Langkah-langkah kita sebelum kita tembakan gas air mata, kita ingatkan adik-adik supaya pulang, supaya kembali, tidak lakukan tindakan anarkis, tidak menimpuk pagar dan lain-lain," jelas Irjen Gatot kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (25/9/2019). [caption id="attachment_42660" align="aligncenter" width="1280"] Demo mahasiswa di DPR berakhir ricuh. (foto: PMJ/FJR)[/caption] Akan tetapi, massa demonstran tidak mengindahkan imbauan polisi hingga akhirnya terpaksa dilakukan tembakan gas air mata. "Langkah-langkah kita sudai sesuai. Dan kita tidak menggunakan 1 peluru karet pun," tegas Gatot. Gatot juga sudah mengingatkan kepada seluruh anggota untuk tidak menggunakan peluru tajam maupun peluru karet. "Pagi sudah saya perintahkan ke Brimob dan Sabhara, peluru karet, apalagi peluru tajam tidak (digunakan), semua hanya gas air mata," imbuhnya. "Tahapan hanya 2 saja kita menyemburkan air dengan water cannon dan kedua kita tembakkan gas air mata hanya untuk bubarkan saja. Tahapan-tahan sudah kita lakukan, langkah-langkah itu sudah sesuai," pungkasnya. (Fjr/Gtg-03).

BERITA TERKAIT