test

News

Sabtu, 28 September 2019 14:43 WIB

Kritik Warganet di Spanduk Mujahid 212

Editor: Redaksi

Spanduk yang dibawa aksi massa mujahid 212 bertuliskan “Amanat TAP MPR RI No 6 Tahun 2000". (Foto: Istimewa).
PMJ – Hari ini Sabtu (28/09/2019), media sosial diramaikan oleh komentar warganet tentang demo Mujahid 212. Tak hanya aksinya, namun juga spanduknya. Dalam spanduk itu tertuliskan “Amanat TAP MPR RI No 6 Tahun 2000, Presiden Tidak Dipercaya Rakyat Wajib Mundur”. Hal itulah yang selanjutnya menjadi pembahasan warganet. [caption id="attachment_43197" align="aligncenter" width="639"]
Spanduk yang dibawa aksi massa mujahid 212 bertuliskan “Amanat TAP MPR RI No 6 Tahun 2000". (Foto: Istimewa).[/caption] Berdasarkan temuan warganet, TAP MPR RI No 6 Tahun 2000 seharusnya isinya tentang pemisahan TNI dan Polri, bukan soal presiden mundur. Ternyata Ketetapan MPR Nomor VI/MPR/2000 Tahun 2000, isinya memang membahas pemisahan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia. Sementara itu, di tengah kerumunan massa, terlihat sejumlah anak di bawah umur. Anak-anak tersebut berdesakan di antara kerumunan massa yang berarak dari Jalan MH Thamrin hingga Jalan Medan Merdeka Barat. Anak-anak itu pun terlihat membawa atribut, seperti bendera tauhid dan poster-poster bertuliskan tuntutan aksi. Salah satu peserta aksi mengaku sengaja membawa anaknya yang masih berusia 8 tahun karena tak mau meninggalkan buah hatinya di rumah ketika ia dan suaminya berdemonstrasi. "Kalau ditinggal, siapa yang jagain? Saya dan suami ikut. Jadi, kita bawa saja,"kilahnya. Diberitakan sebelumnya, massa aksi sendiri sudah menyesaki Jalan MH Thamrin sejak pukul 07.00 WIB. Mereka membawa berbagai atribut seperti bendera berisi kalimat tauhid, spanduk, hingga poster berisi tuntutan kepada pemerintah. Demonstrasi ini diinisiasi oleh Persaudaraan Alumni 212 (PA 212), FPI, dan ormas-ormas Islam lainnya yang tergabung dalam Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI. (FER).

BERITA TERKAIT