test

News

Rabu, 9 Oktober 2019 17:49 WIB

Menteri Susi Tegaskan Pengawasan Ketat untuk Tingkatkan SDA di Laut

Editor: Redaksi

Menteri KKP Susi Pudjiastuti. (Foto: Dok Net).

PMJ - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti menyesalkan beberapa pihak yang mempersoalkan pengawasan ketat yang dilakukan pihaknya, terutama berkenaan penenggelaman kapal-kapal.

Susi merasa aneh kepada mereka yang mengungkapkan penenggelaman kapal itu menjadikan para investor ketakutan.

"Ada yang bilang katanya investor takut dengan penenggelaman kapal ya tidak benar. Orang mau Investasi kok takut penenggelaman kapal. Memangnya yang Investasi yang ditenggelamkan,” terangnya dalam keterangan pers di kantornya, Jakarta, Rabu (09/10/2019).

“Yang ditenggelamkan kan kapal pencuri ikan, yang nyolong. Ada yang bilang investor takut ketegasan ibu Menteri. Aneh kan,” keluhnya.

Susi menegaskan pengawasan dan pengaturan ketat yang dilakukan oleh pihaknya justru meningkatkan ketersediaan sumber daya kelautan dan perikanan maupun meningkatkan produktivitas.

"Sumber daya alam (SDA) renewable kita ini ya perikanan ini yang sangat bisa produktif, makin dia diatur makin dia dijaga makin dia produktif,” ujarnya menambahkan.

“Jadi orang gila kalau yang berpikir terlalu banyak larangan terlalu banyak larangan, jadi bikin ikan susah ya aneh," tutur Susi.
Lebih jauh, menurut Susi, pemerintah melakukan pengawasan ketat namun bukan berarti pemerintah menutup Investasi.

Masih dari penuturannya, seperti halnya yang tercantum dalam Perpres Nomor 44 Tahun 2016, pemerintah memang melarang Investasi asing untuk penangkapan ikan.

Namun untuk pengolahan ikan, pembuatan pabrik pemerintah sangat membuka investor asing untuk masuk.

"Investasi asing kan sama Pak Presiden memang tidak boleh dengan Perpres 44 nya dibidang penangkapan ikan, tapi untuk prosesing untuk lain-lain ya 100 persen sekarang boleh, bikin pabrik perikanan 100 persen saham asing boleh, itu adalah bentuk keterbukaan kita," jelasnya lagi.

Ia melanjutkan, hal itu guna menjaga sumber daya alam untuk memastikan laut menjadi masa depan bangsa, jadi Indonesia perlu membangun sumber daya manusia yang lebih baik lagi. (FER).

BERITA TERKAIT