test

News

Kamis, 7 November 2019 16:12 WIB

BPS Sebut Netflix Cs Jadi Salah Satu Penyebab Ekonomi Loyo

Editor: Redaksi

Gedung BPS. (foto: PMJ/FIF)

PMJ – Dalam rilis data terbaru, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi sepanjang kuartal III-2019 sebesar 5,02%. Realisasi itu lebih lambat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 5,17% (YoY).

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Sri Soelistyowati menerangkan, perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional dikarenakan beberapa motor penggeraknya yang juga melambat. Salah satu komponen pengeluaran yang melambat secara signifikan adalah pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi dimana selama kuartal III 2019, investasi hanya tumbuh 4,21% (YoY).

Rendahnya investasi kekayaan intelektual menjadi salah satu penyebab investasi menurun. Peranan perangkat lunak atau software di industri film meningkat, sementara film yang lolos sensor di bioskop jumlahnya turun 45%.

"Produk kekayaan intelektual menurun itu terkait software meningkat, tapi film yang lolos sensor mengalami pertumbuhan negatif, turun 45%. Turun lho, bukan melambat," ungkap Sri saat workshop statistik di Hotel Le Meridien, Jakarta, Kamis (7/11/2019).

Hanya film yang lolos sensor dan tayang di bioskop yang masuk dalam penghitungan PMTB, sementara film-film melalui perangkat lunak atau aplikasi seperti layanan streaming film (Netflix, Iflix) hingga saat ini belum masuk hitungan BPS.

"Film yang konsep masuk PMTB yang lolos sensor menurun, tapi yang enggak lolos sensor ini meningkat. Jadi ini yang sebabkan investasi intelektual kita terkontraksi," jelas Sri.

Meningkatnya film melalui jaringan streaming diakui karena teknologi yang semakin meningkat sehingga membuat BPS berencana menangkap data transaksi digital (e-commerce). "Ini yang jadi tantangan-tantangan kami ke depan memang. Untuk e-commerce belum bisa kami rilis karena yang belum rampung. Nanti kalau sudah rilis pasti akan kami beritahu," pungkasnya. (BHR)

BERITA TERKAIT