PMJ – Hujan panjang yang telah “menyerang” kota Venezia, Italia meninggalkan permukaan banjir air tertinggi hingga 1,87 meter sejak Selasa (12/11/2019) malam waktu setempat. Hingga hari Kamis (14/11/2019), banyak daerah lain di Italia yang juga akan terendam air karena angin kencang dan badai.

Angka 1,87 meter merupakan banjir terparah kedua sepanjang sejarah Negeri Spaghetti tersebut, mengikuti rekor tahun 1996 yang lebih tinggi hanya berbeda 6 sentimeter.

“Venezia berlutut. (Gereja) Basilika Santo Markus telah mengalami kerusakan serius seperti seluruh kota dan pulau-pulau,” tulis Wali Kota Venisia, Luigi Brugnaro di dalam Twitternya.

Menurut Brugnaro, banjir Venezia tersebut menurutnya merupakan akibat dari perubahan iklim yang tak terbendungi. "Ini adalah hasil dari perubahan iklim," lanjut Wali Kota tersebut di Twitter.

Banjir tersebut juga dikabarkan meninggalkan korban jiwa, dengan adanya laporan satu pria yang meninggal di Pellestrina, salah satu dari banyak pulau yang menghiasi laguna Venesia, yang tersengat listrik ketika mencoba membuang air keluar dari rumahnya.

“Venezia telah disiksa, tetapi ada juga bagian lain dari wilayah Veneto selain Venezia. Ini adalah bencana apokaliptik,” demikian kata Gubernur Regional Luca Zaia. (DEW/ FER).