PMJ – Presiden Joko Widodo mengumumkan nama 14 orang staf khusus presiden, 7 orang staf khusus presiden adalah kalangan muda generasi milenial.

Tujuh staf khusus dari kalangan milenial dengan latar belakang yang berbeda, mereka diperkenalkan Presiden Jokowi di Halaman Belakang Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (21/11/2019).

Pengumuman staf khusus Presiden ini berlangsung dalam suasana santai dan penuh kehangatan, Presiden dan staf khusus selaras menggunakan kemeja berwarna putih dan duduk diatas Bean Bag.

Berikut profil singkat 7 staf khusus Presiden Jokowi :

1. Adamas Belva Syah Devara, Founder dan CEO Ruang Guru

Adamas Belva Syah Devara (Belva) adalah CEO dan pendiri Ruang Guru, anak muda kelahiran Jakarta, 30 Mei 1990, adalah lulusan Nanyang Technological University, Singapura. Dia menempuh gelar ganda (double degree) Bisnis dan Ilmu Komputer. Lalu Belva melanjutkan pendidikan S2 di Stanford University, California, AS, pada 2013-2015. Dia meraih gelar MBA (Master of Business Administration). Belva juga menempuh pendidikan di Harvard University 2014-2016, dan meraih gelar MPA (Master of Public Administration). Pada tahun 2017, ia terpilih sebagai salah satu dari 30 pengusaha muda paling berpengaruh di Asia oleh Forbes Magazine.

2. Putri Tanjung, Founder dan CEO Creativepreneur

Putri Tanjung adalah anak dari seorang pengusaha terkemuka Chairul Tanjung, Putri adalah CEO dan Founder Creativepreneur Event Creator, perusahaan penyelenggara acara (event organizer) yang didirikannya pada Desember 2011. Putri adalah lulusan Academy of Art University, San Fransisco, AS. Gadis cantik 23 tahun ini sudah memiliki jiwa bisnis sejak berusia 17 tahun

3. Andi Taufan Garuda Putra, Pendiri dan CEO Amartha

Andi adalah pendiri dan CEO lembaga keuangan mikro Amartha. Pria kelahiran 24 Januari 1987 ini adalah lulusan Manajemen Bisnis ITB pada 2008. Andi melanjutkan pendidikan tingginya ke Harvard Kennedy School (2015-2016). Dari kampus di Amerika Serikat itu, dia meraih gelar Master of Public Administration.
Andi pernah bekerja di sebuah perusahaan multinasional, IBM. Dua tahun bekerja, ia resign dan mulai merintis bisnis lembaga keuangan mikro bernama Amartha Microfinance.

4. Ayu Kartika Dewi, Pendiri Gerakan SabangMerauke

Ayu adalah pendiri dan mentor lembaga Sabang Merauke sebuah program pertukaran pelajar antardaerah di Indonesia untuk menanamkan nilai toleransi, pendidikan, dan keindonesiaan. Wanita berusia 36 tahun ini adalah alumnus Duke University dengan gelar MBA. Ia juga dikenal sebagai pengajar muda angkatan I Indonesia Mengajar.

5. Angkie Yudistia, Pendiri Thisable Enterprise

Angkie adalah anak muda difabel yang aktif dalam dunia sociopreneur dan merupakan CEO Thisable Enterprise yang ia dirikan. Wanita kelahiran 32 tahun ini adalah lulusan Master Komunikasi dari London School of Public Relations (LSPR) Jakarta.

6. Gracia Billy Mambrasar, Pendiri Yayasan Kitong Bisa, Duta Pembangunan Berkelanjutan Indonesia

Gracia Billy Mambrasar merupakan putra asli Papua berumur 31 tahun. Pada 2009, dia mendirikan yayasan Kitong Bisa untuk membantu pendidikan anak-anak Papua yang kurang mampu. Kini Kitong Bisa punya 9 pusat belajar, 158 relawan, dan 1.100 anak. Sebanyak 20 anak didiknya menempuh pendidikan tinggi di kampus ternama di dunia. Saat ini Billy masih menyelesaikan studi S2 nya di Oxford University.

7. Aminuddin Ma'ruf, Mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)

Aminuddin Ma'ruf adalah Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) periode 2014-2016. Aminuddin lahir pada 27 Juli 1986, saat ini berusia 33 tahun. Dilansir dari situs NU Online, Ia adalah sarjana Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dan melanjutkan S2 di Universitas Trisakti, Jakarta.

Presiden Jokowi berharap dengan peran kaum milenial mampu memberikan perubahan dengan gagasan yang inovatif untuk kemajuan Indonesia. (LEL)