test

News

Kamis, 12 Desember 2019 18:41 WIB

Mendikbud Paparkan Soal Asesmen Kompetensi Sebagai Pengganti UN

Editor: Ferro Maulana

Mendikbud Nadiem Makarim. (Foto: Dok Net)

PMJ - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim memaparkan tentang pengganti Ujian Nasional (UN) yakni asesmen kompetensi.

Menurutnya asesmen kompetensi dan survei karakter siap dimulai pada 2021. Nadiem menyebut nantinya asesmen kompetensi akan merujuk numerasi (matematika), literasi (bahasa), dan survei karakter.

"Satu literasi, kemampuan memahami konsep bacaan. Kedua numerasi, bukan kemampuan menghitung, tapi kemampuan mengaplikasikan konsep menghitung dalam suatu konteks abstrak dan nyata. Ini merupakan kompetensi fundamental," demikian kata Nadiem dalam Rapat RDP dengan Komisi X di gedung DPR, Jakarta, Kamis (12/12/2019).

Nadiem kembali menjelaskan alasan memilih asesmen literasi dan numerasi. "Mengapa kita pilih literasi? Bisa memahami semua pelajaran kalau memahami logikanya literasi dan numerasi. Ini kompetensi inti untuk bisa belajar apapun, untuk fisika, IPS, matematika, bahasa sastra, sejarah, semua hal informatika, ini basisnya," urainya melanjutkan.

Terkhusus soal survei karakter, lanjut Nadiem, terhadap asesmen ini bakal disurvei pada anak, seberapa jauh paham atau asas Pancasila dipahami dan diterapkan siswa.

"Terakhir survei karakter, di sini lah kita menanyakan pertanyaan untuk menemukan seberapa jauh asas Pancasila. Caranya bukan tanyakan sila yang mana? Atau apa sila kedua?. Tapi poinnya apa itu gotong royong, apa itu toleransi. Akan dibuat survei apakah ini anak di-bully di kelas, apa anak ini mendapat tekanan, apa dia diberi ajaran tidak toleran, apa diberi kesempatan beropini," jelasnya lagi menambahkan.

Masih dari penuturannya, asesmen kompetensi ini sudah ada dasar dan survei dari berbagai macam asesmen di seluruh dunia. "Kita bekerja sama berbagai macam organisasi, seperti yang membuat PISA, yang semuanya mengasses secara murni kompetensi bernalar," pungkasnya. (FER).

BERITA TERKAIT