PMJ - Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Istiono menyebut pelanggaran peraturan Over Dimension and Over Load menjadi penyebab kecelakaan menonjol terbanyak. Karenanya, ia tidak akan menoleransi para pelanggar tersebut.

"Pelanggaran itu paling banyak penyebab kecelakaan menonjol, maka setidaknya secara triple helix yang tentu standar-standar angkutan barang atau logistik sudah dibangun secara fisik sesuai standar road safety," ungkap Istiono di Jakarta, Kamis (26/12/2019).

Lebih lanjut Istiono mengatakan bahwa polisi akan bertindak tegas terhadap pelanggaran ini. Tak hanya kepada pengemudinya, tetapi para pemilik kendaraannya. Penegakan hukum ini untuk menjamin keselamatan di jalan serta kelancaran lalu lintas dan arus barang.

"Spirit Polantas melakukan penegakan hukum untuk mencegah agar tidak terjadi kecelakaan dan kemacetan lalu lintas serta masalah lantas lainnya. Melindungi pengguna jalan lainnya yang terganggu adanya pelanggaran," tuturnya.

"(Selain itu, penegakan hukum dapat) mewujudkan lalu lintas yang aman selamat tertib lancar. Membangun budaya tertib. Agar adanya kepastian. Merupakan bagian edukasi," sambungnya.

Korlantas juga akan mengawasi sertifikasi/standarisasi sopir truk demi mewujudkan keselamatan dan keamanan dalam berlalu lintas. Salah satunya dengan membangun safety driving centre ke seluruh Indonesia sebagai pusat studi keselamatan berkendara.

"Kemudian meningkatkan kualitas pengemudi serta para penguji dan sistem uji SIM, melakukan kerja sama dengan para pengusaha untuk memberikan refreshing dan sertifikasi kompetensi pengemudi," bebernya.

"SIM sebagai standarisasi legitimasi kompetensi tentu ini harus sesuai dengan peruntukannya," tukasnya.(Hdi)