test

Hukrim

Rabu, 21 Oktober 2020 12:17 WIB

Aksi Tolak Omnibus Law di Surabaya, 182 Orang Diamankan

Editor: Fitriawan Ginting

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko saat beri keterangan. (Foto ;PMJ/Ist).

PMJ- Ratusan buruh dan mahasiswa kembali lakukan aksi penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja. Di Surabaya, Jawa Timur unjuk rasa dilakukan di depan Gedung Negara Grahadi. Dalam mengantisipasi kerusuhan, jajaran Polrestabes Surabaya dan Polda Jatim melakukan pengamanan berlapis dan penyisiran di lokasi.

“Saya tegaskan, Surabaya harus aman dan anti tindakan anarkis. Silahkan lakukan aksi namun harus dilakukan secara damai dan tertib. Kita tindak keras yang ingin lakukan pengrusakan,” tegas Kapolda Jatim Irjen Pol Fadil Imran saat Deklarasi Damai 'Wani Jogo Suroboyo' di Gedung Balai Kota Surabaya, Selasa (20/10/2020) kemarin.

Kapolda Jatim Irjen Pol Fadil Imran saat Deklarasi Damai. (Foto: PMJ/Ist).

Dan dari lokasi unjuk rasa, sebanyak 182 orang, 2 (dua) di antaranya seorang wanita berhasil diamankan oleh pihak kepolisian setempat, Selasa (20/10/2020) kemarin.

"Antisipasi terjadinya aksi susulan seperti pada 8 Oktober 2020 lalu, anggota menyisir lokasi aksi unjuk rasa. Hal ini sebagai bentuk menjaga ketertiban, keamanan dan kenyamanan warga kota surabaya. Hasilnya, ratusan orang kita amankan dan kami lakukan pendataan," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko, Rabu pagi (21/10/2020).

Dari total yang diamankan tersebut, buruh sebanyak 24 orang, mahasiswa 26 orang, pengangguran 27 orang, wiraswasta 6 orang, SMA 74 orang, SMP/MTs 24 orang, SD/MI 1 Orang (kejar paket A).

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko saat memberikan keterangan. (Foto: PMJ/Ist).

“Dari total 182 orang yang diamankan, dilakukan proses penyelidikan terhadap 1 (satu) orang yang ditemukan membawa botol pecah yang berbau minyak tanah dibungkus plastik,” ungkap Trunoyudo.

Sementara itu dari total orang yang ditangkap langsung dilakukan PCR Swab Test, dan hasilnya untuk keseluruhan negatif.

"Dari yang kami amankan, mereka didata serta dilakukan Swab Test dan hasilnya semua negatif. Setelah kita data, mereka dipulangkan," pungkas Trunoyudo.(Gtg-03)

BERITA TERKAIT