test

News

Rabu, 13 Mei 2020 12:38 WIB

Covid-19 Muncul Lagi, Pemerintah Tiongkok Uji Ulang Lab 11 Juta Penduduk Wuhan

Editor: Ferro Maulana

PMJ – Tiongkok menguji ulang 11 juta penduduk Wuhan untuk mengantisipasi kembalinya pandemi wabah virus corona (Covid-19). Virus corona jenis baru merupakan penyebab penyakit COVID-19 pertama kali muncul di kota Wuhan di Tiongkok pada Desember 2019.

Seketika virus tersebut menyebar seiring dengan perayaan Imlek yang berlangsung setiap tahun. Hingga sekarang, Covid-19 sudah menyebar dengan cepat dari negara dan populasi yang terinfeksi di seluruh dunia.

Usai masa pandemi dinyatakan berakhir di Tiongkok bulan lalu, kemudian sekolah dan pusat aktivitas publik dibuka. Ternyata beberapa hari lalu dikabarkan 15 orang warga Wuhan kembali terserang Covid-19.

Bahkan, pemerintah Tiongkok tak mau lagi ambil pusing. Tiongkok berencana melakukan uji lab kepada 11 juta penduduk Wuhan. Tes itu ditargetkan bakal dilakukan dalam waktu satu Minggu, pasca lonjakan infeksi.

Langkah ini dilakukan setelah angka resmi menyatakan tidak ada kasus yang baru direkam selama 35 hari, sampai sebuah kasus corona baru muncul kembali di kota.

Pejabat Negeri Tirai Bambu pun memerintahkan semua distrik di kota menyerahkan rencana tentang bagaimana mereka akan melakukan pengujian massal warga dalam waktu 10 hari. Pihak berwenang diberitahu untuk memprioritaskan pengujian kelompok rentan dan orang-orang yang tinggal di kompleks flat.

Langkah ini diumumkan setelah enam kasus baru di Wuhan diumumkan pada hari Minggu dan Senin, setelah 35 hari di mana tidak ada infeksi baru yang tercatat. Keenam warga itu tinggal di blok area pemukiman yang sama.

Pernah Jadi Pusat Wabah Covid-19

Kota Wuhan pernah menjadi pusat wabah covid-19 ketika penyakit ini pertama kali muncul pada Desember tahun lalu. Kota tersebut dikurung tak lama setelah itu ketika para pejabat partai komunis bahu membahu mengatasi wabah yang juga telah menewaskan dokter dan tenaga medis.

Tiongkok terus lockdown sampai situasinya dilaporkan membaik hingga batas yang dicabut pada 8 April lalu. Sejak itu, Tiongkok melaporkan 4.633 kematian dan sekitar 82.919 kasus dikonfirmasi. Tetapi, pengamat internasional meragukan angka resmi dengan beberapa ahli mengklaim bahwa angka sebenarnya bisa 50 persen lebih tinggi.

Namun, para ilmuwan di negara tersebut mengklaim bahwa mereka telah berhasil menguji vaksin untuk penyakit mematikan pada monyet. Peneliti Tiongkok menguji vaksin virus corona yang tidak aktif pada sekelompok kera rhesus, tiga minggu setelah mereka terinfeksi penyakit ini. Tim dari Beijing-baes Sinovac Biotech merupakan salah satu dari setidaknya empat vaksin Covid-19 yang telah memasuki uji klinis di Tioongkok. (FER).

BERITA TERKAIT