test

Politik

Rabu, 6 November 2019 09:41 WIB

Airlangga Jelaskan Langkah Pemerintah Menjauhkan Indonesia dari Resesi

Editor: Redaksi

Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Airlangga Hartarto. (Foto: Instagram/@airlanggahartarto4.0)

PMJ – Perlambatan ekonomi dunia yang membuat resesi di sejumlah negara membuat Indonesia mencari cara untuk mengatasinya. Salah satunya adalah dengan memperdalam pedagangan melalui Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).

Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Airlangga Hartarto yakin Indonesia bisa terhindar dari ancaman resesi ekonomi. "Indonesia kan kita punya domestik market yang cukup bagus. Memang kan selama ini Singapura dan Hong Kong sudah slow down," ungkap Airlangga di kantornya, Selasa (5/11/2019) kemarin.

Airlangga menuturkan bahwa pemerintah terus memperdalam lagi persoalan perdagangan lewat RCEP. "Jadi RCEP ini kan East Asia FTA [Free Trade Agreement]. Dan ini adalah terbesar dibandingkan seluruh blok perdagangan," ujarnya.

Pembahasan RCEP dibahas di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke 35 ASEAN di Bangkok, Thailand. Perjanjian ini memungkinkan 10 negara ASEAN bekerja sama dengan 6 mitra penting perdagangan di Asia, termasuk diantaranya India dan China.

RCEP digadang-gadang akan menjadi blok perdagangan bebas terbesar. "EU itu PDB (total negara anggota) kira-kira US$18 triliun, kalau PDB RCEP itu US$27 triliun, sedangkan TPP (Trans Pacific Partnership) itu US$11 triliun," ungkap Airlangga.

Volume perdagangan 16 negara calon anggota RECP mencapai US$11,5 triliun, sedangkan EU US$ 12,5 dan TPP US$ 5,8 triliun. "Kalau kita bicara penduduk, RCEP ini 3,6 miliar jiwa jadi tentu jauh lebih besar daripada EU dan PBB. Oleh karena itu, tadi hampir seluruh pemimpin itu mendorong agar perundingan ini bisa difinalisasi," pungkas Airlangga. (BHR)

BERITA TERKAIT