test

News

Selasa, 30 Juni 2020 16:23 WIB

142 Pedagang Pasar Tradisional Terpapar Covid-19, Solusi Ini Diberikan Pemprov DKI

Editor: Ferro Maulana

Pedagang Pasar Tradisonal. (Foto: PMJ/Dok Net)

PMJ – Sampai dengan hari ini Selasa (30/06/2020) sebanyak 142 orang pedagang pasar tradisional di seluruh Jakarta terpapar Covid-19. Hasil itu diperoleh dari swab test yang dilakukan secara masif di 68 pasar yang ada di kawasan Jakarta.

"Total sudah ada 6.624 pedagang di 68 pasar yang dites. Hasilnya pedagang yang positif ada 142 atau 2 persen. Pedagang yang negatif 4.967 atau 75 persen. Yang masih menunggu hasil 1.515 atau 23 persen," terang Direktur Utama Perumda Pasar Jaya, Arief Nasruddin, saat di Balai Kota, Jakarta, Selasa (30/06/2020).

Menurut Arief, dari hasil tes ini diketahui penyebaran Covid-19 di pedagang pasar relatif kecil karena rata-rata hanya ditemukan satu sampai dua orang pedagang yang terpapar Covid-19.

Bahkan, ia menegaskan, upaya tes swab ini akan terus dimasifkan hingga mencakup seluruh pasar yang dikelola oleh Perumda Pasar Jaya yakni 155 pasar serta pasar-pasar yang tidak dikelola oleh Perumda Pasar Jaya.

Penutupan Per Zona

Sementara itu, Pemprov DKI Jakarta bakal menerapkan kebijakan penutupan pasar per zona jika menemukan pedagang yang terpapar positif virus corona. Penutupan tidak akan dilaksanakan secara keseluruhan di satu pasar.

"Jadi per zona. Nggak ditutup secara keseluruhan (pasar)," kata Arief.

Arief mengatakan, Pasar Tanah Abang menjadi yang pertama menerapkan kebijakan ini. Alasannya, baru-baru ini ditemukan enam orang positif Covid-19. Ia menjelaskan, dari enam orang itu, hanya dua pedagang yang positif corona dari Blok A dan Blok B. Sedangkan, empat orang lainnya merupakan karyawan swasta dan karyawan Pasar Tanah Abang.

Masih dari penuturannya, penutupan secara zonasi di pasar ini juga mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi di Jakarta setelah terdampak pandemic Covid-19.

"Karena kami kan tetap harus melakukannya dengan logis, setelah melihat indikasi-indikasi, memperkuat protap Covid, kami juga ingin supaya pertumbuhan ekonomi berjalan. Jadi antara kesehatan dan ekonomi bisa diseimbangkan," pungkasnya. (FER).

BERITA TERKAIT