test

News

Kamis, 6 Agustus 2020 17:01 WIB

Usai Singapura, Kini Filipina Masuk Jurang Resesi Ekonomi

Editor: Hadi Ismanto

Filipina mengalami resesi ekonomi (Foto: PMJ News/Dok Net)

PMJ - Setelah Singapura, ekonomi Filipina juga mengalami resesi. Berdasarkan laporan Badan Statistik Filipina mencatat pertumbuhan ekonomi minus 16,5 persen pada kuartal II-2020.

Dengan demikian, Filipina menjadi negara Asia Tenggara kedua yang jatuh dalam resesi ekonomi. Di mana pada kuartal sebelumnya menurun hingga 15,2 persen.

Kontraksi ini pun menjadi yang terdalam dalam catatan Filipina. Bahkan angkanya di atas prediksi para ekonom, di mana ekonomi mengalami penurunan hingga 9,4 persen.

"Upaya mencoba menahan virus meninggalkan luka besar pada neraca rumah tangga dan perusahaan. Ini yang sangat membebani permintaan untuk beberapa bulan mendatang," ungkap Analis Capital Economics, Alex Holmes seperti dilansir laman Bloomberg, Kamis (6/8/2020).

"Kegagalan menahan virus, terus membatasi pergerakan dan dukungan kebijakan yang tidak memadai berarti Filipina juga kemungkinan akan mengalami salah satu pemulihan paling lambat di kawasan itu," sambungnya.

Filipina mengalami resesi ekonomi (Foto: PMJ News/Philippine Daily Inquireri)

Terhadap kondisi ini, pasar saham pun merespons negatif dengan indeks saham acuan menurun 0,5% dan hingga pertengahan perdagangan belum mengalami perubahan. Sedangkan Peso berada di USD49,065 atau level terkuat sejak November 2016.

Sebelumnya, Presiden Filipina Rodrigo Duterte memberlakukan karantina wilayah sehingga sebagian besar bisnis tutup dan menangguhkan transportasi umum dari Maret hingga Mei.

Lonjakan infeksi Covid-19 mendorong pemerintah untuk memberlakukan kembali penguncian di wilayah ibu kota dan sekitarnya.

Ekspor mengalami penurunan tahunan dua digit dari Maret hingga Juni karena penguncian membatasi produksi dan mengganggu rantai pasokan. Pengangguran tertinggi telah membebani konsumsi swasta, yang mendorong sekitar dua pertiga dari PDB.(Hdi)

BERITA TERKAIT