test

News

Sabtu, 15 Agustus 2020 07:32 WIB

Begini Tanggapan KPK Terkait Insiden dengan Putra Amien Rais

Editor: Ferro Maulana

KPK terus kembangkan kasus Meikarta. (Foto: Ilustrasi/Dok Net)

PMJ - Komisi Pemberantasan Korupsi menjelaskan kronologi terkait insiden antara Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango dengan putra Amien Rais, Ahmad Mumtaz Rais dalam penerbangan Garuda Indonesia rute Gorontalo-Makassar-Jakarta pada Rabu (12/8/2020).

"Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango melakukan perjalanan dinas ke Gorontalo dalam rangka menjalankan tugas kegiatan koordinasi pemberantasan korupsi dengan APH dan APIP di wilayah Provinsi Gorontalo yang dilaksanakan pada 9 Agustus sampai 12 Agustus 2020," terang Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam keterangannya di Jakarta.

Menurut Ali Fikri, Nawawi kembali ke Jakarta pada Rabu (12/8/2020) dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia dan transit di bandara di Makassar untuk pengisian bahan bakar.

"Pada saat pesawat mengisi bahan bakar, pramugari sudah mengingatkan beberapa kali secara langsung ataupun secara umum melalui pengeras suara agar kepada para penumpang tidak berjalan serta tidak menggunakan alat komunikasi dan seterusnya," ungkap Ali.

Mumtaz Rais soal keributan di pesawat. (Foto : PMJ/ Dok Net)

Saat itu, Nawawi melihat anak kedua Amien Rais itu tidak mengindahkan imbauan pramugari hingga tiga kali karena masih terus berbicara melalui telepon seluler. Sementara Nawawi melihat dari jendela di samping tempat duduknya ada kendaraan pengisi bahan bakar di sekitar pesawat.

Karena itu, dengan pertimbangan keselamatan seluruh penumpang, Nawawi mengingatkan kepada yang bersangkutan untuk mematuhi aturan yang berlaku di penerbangan.

"Namun, yang bersangkutan tidak merespon dan tetap bicara melalui telepon. Nawawi kembali ke kursi, namun dikejutkan ketika penumpang yang diingatkan tadi justru kemudian mengatakan 'kamu siapa?. Hal ini dijawab Nawawi 'saya penumpang pesawat ini dan oleh karenanya wajib mengingatkan sesama demi keselamatan bersama'," tutur Ali.

Tetapi, Mumtaz tidak mengindahkan dan menyampaikan beberapa hal sampai mengucapkan kalimat yang kurang lebih mengatakan bahwa ia di sini bersama Wakil Ketua Komisi III DPR dengan mengarah ke salah satu kursi kedua di belakang Nawawi.

Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango. (Foto: PMJ/ Dok Net)

"Atas jawaban tersebut, kemudian Nawawi merespon bahwa ini adalah kewajiban kita sesama penumpang untuk mengingatkan demi keselamatan bersama. Tidak ada hubungannya dengan posisi sebagai pejabat di mana pun, termasuk di DPR RI," tutur Ali menegaskan.

Masih dari keterangannya, berangkat dari pemahaman bahwa Nawawi memahami mitra kerja di Komisi III DPR RI merupakan orang-orang yang memahami hukum sehingga tidak mungkin akan bersifat arogan dengan membela bahwa ada pelanggaran aturan di penerbangan tersebut.

"Apalagi mengingatkan penumpang lain yang menelepon saat pesawat mengisi bahan bakar adalah demi keselamatan bersama seluruh penumpang," katanya lagi menegaskan.

Setelah diketahui Nawawi merupakan Pimpinan KPK, ia mengatakan ada upaya dari penumpang lain yang tadi disebut salah satunya dari unsur Pimpinan Komisi III DPR untuk meredakan persoalan.

"Namun tentu saja kami memahami persoalannya bukan pada aspek pribadi Nawawi tetapi bagaimana kita memahami dan mematuhi aturan penerbangan yang berlaku dan bersedia diingatkan jika keliru," jelas Ali.

Atas insiden tersebut, Nawawi pun menginformasikan kepada Kepala Pos Polisi (Kapospol) Terminal 3F Bandara Soekarno-Hatta.

"Kemudian, Nawawi mengatakan kalau begitu nanti setelah di bandara saya akan menginformasikan hal ini pada petugas yang berwenang di bandara," ungkapnya.

Setelah turun di Bandara Soekarno-Hatta kemudian Nawawi memberikan informasi adanya kejadian tersebut kepada Kapospol Terminal 3F," tandas Ali. (Fer).

BERITA TERKAIT