test

News

Senin, 12 Oktober 2020 19:00 WIB

Begini Langkah Pemprov DKI Antisipasi Banjir di Ibu Kota

Editor: Ferro Maulana

Kepala Dinas SDA Provinsi DKI Jakarta mengecek kesiapan pompa air di Jakarta. (Foto: PMJ/ Dok Net)

PMJ – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sedang bersiap untuk menghadapi musim penghujan yang menurut prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akan berlangsung mulai Akhir Oktober.

Melalui Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta, berbagai langkah dilakukan untuk mengantisipasi banjir di Ibu Kota.

Kepala Dinas SDA Provinsi DKI Jakarta Juaini Yusuf menjelaskan saat ini pihaknya mempunyai tiga jenis pompa untuk pengendalian banjir. Antara lain, pompa stasioner, pompa mobile, dan pompa apung.

Untuk Pompa Stasioner, saat ini Dinas SDA mempunyai 487 unit pompa stasioner yang tersebar di 178 lokasi. Lokasi Pompa Stasioner tersebut umumnya berada di dekat sungai, waduk, maupun pintu air.

Saat tinggi muka air meningkat, Pompa ini akan bekerja langsung untuk memompa air menuju sistem drainase yang lebih besar.

Lebih jauh Juaini menuturkan kondisi Pompa Stasioner 90 persen dalam keadaan baik.

"Sisa masih dalam perbaikan. Untuk pompa yang kondisinya baik pun secara rutin kami lakukan pengecekan agar pompa dapat bekerja secara optimal pada saat musim hujan," ungkapnya kepada wartawan, di Jakarta, Senin (12/10/2020).

Selain pompa statisioner, Juaini mengungkapkan tahun ini pihaknya juga telah menyiapkan penambahan sekitar 10 unit pompa mobile.

"Saat ini kami telah mempunyai 160 unit pompa mobile dengan kapasitas hingga 400 liter per detik. Jumlah tersebut akan bertambah sekitar 10 unit, bebernya.

“Pompa mobile tersebut diprioritaskan untuk lokasi seperti Kali Betik, Muara Angke dan Teluk Gong, serta lokasi rawan genangan lainnya," ujarnya menambahkan.

Selanjutnya, Dinas SDA saat ini memiliki 65 unit Pompa Apung yang telah disebar ke 5 (lima) wilayah DKI Jakarta. Yang mana masing-masing wilayah mendapatkan 13 Pompa Apung. Pompa Apung memiliki bentuk yang simpel sehingga praktis digunakan untuk menyedot air di permukaan yang tidak dapat dilalui Pompa Mobile.

"Walaupun ukurannya lebih kecil dan bentuknya lebih sederhana, daya sedot Pompa Apung cukup besar, yakni mencapai 50 liter per detik. Kami berharap Pompa Apung ini dspat semakin memaksimalkan penanganan banjir di seluruh wilayah DKI Jakarta," harapnya. (Fer).

BERITA TERKAIT